Sambrah berasal dari kata bahasa Arab, samarokh, yang artinya berkumpul atau pesta. Kata samarokh oleh orang Betawi diucapkan menjadi sambrah.
Dalam kesenian Betawi, sambrah menjadi jenis kesenian musik atau orkes sambrah dan tonil sambrah. Orkes atau tonil ini biasa pentas di tempat orang berkumpul dan memeriahkan pesta.
Tonil sambrah dikembangkan dari teater bangsawan dan komedi stambul. Kata stambul berasal dari Istambul, pusat kegiatan Islam pada masa dinasti Utsmani.
Tonil sambrah sudah muncul di Betawi sekitar 1918. Ia termasuk kesenian yang komplit.
Dalam pentasnya tergabung seni musik, pantun, tari, lawak, dan lakon. Sayangnya, pada 1940-an tonil sambrah menghilang.
Baru pada 1950-an muncul kembali, tetapi namanya menjadi orkes harmonian. Sesudah masa itu, perannya digantikan oleh orkes melayu yang kini menjadi dangdut.