Jumat 10 Jun 2016 15:32 WIB

Nilai UN SMP Turun Hingga 4 Poin

Rep: Wilda fizriyani/ Red: Joko Sadewo
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rata-rata nilai Ujian Nasional (UN) tingkat SMP/sederajat pada 2016 cenderung mengalami penurunan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, mengatakan penurunannya dari 1,5 hingga empat poin.

“Pada rerata UN SMP negeri terkoreksi turun sebesar 3,51 poin,” kata Anies dalam Konferensi Pers (Konpers) Hasil UN dan Indeks Integritas UN (IIUN) SMP/sederajat 2016 di Gedung A, Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Senayan, Jakarta, Jumat (10/6). Sebelumnya rerata UN SMP negeri pada 2015 sebesar 62,37 sedangkan 2016 angkanya 58,86.

Untuk SMP swasta penurunannya mencapai 3,94 dibandingkan tahun lalu. Pada 2015 angkanya 61,64 sedangkan 2016 sebesar 57,70.

Total peserta didik yang mengikuti UN SMP pada 2016 sebanyak 4.372.872 siswa. Jumlah ini berasal dari 60.067 satuan pendidikan yang menyelenggarakan UN kali ini. Dari total ini, hanya 977 satuan pendidikan yang mengikuti UN Berbasis Komputer (UNBK), dengan peserta sebesar 156.320 siswa.

Dari total peserta yang mengikuti UN, Anies mengungkapkan, nilai UN 42 persen siswa Indonesia belum mencapai standar yang ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), yaitu 55.

Meski masih ada yang di bawah standar, Anies menyatakan masih ada siswa yang nilai rerata UN-nya di atas 85. Sebanyak 4,04 persen atau 168 ribu siswa berhasil mencapai nilai rerata di atas 85. Kemudian 20,11 persen atau 837 ribu siswa mendapatkan nilai rerata UN antara 70 hingga 85 persen.

“Kenapa saya tulis angka yang mendapatkan nilai di atas 85? Ini supaya kita tidak takut dengan negara lain,” terang Mantan Rektor Universitas Paramadina ini. Seperti diketahui, jumlah lulusan sekolah menengah Singapura sekitar 40 sampai 45 ribu siswa per tahun. Malaysia meluluskan sekitar 400 ribu siswa per tahun.

Berdasarkan data tersebut, Anies menegaskan, jumlah siswa Indonesia yang mendapatkan rerata di atas 85 jelas empat kali lebih banyak dari Singapura. “Sementara yang ketemu di MEA itu bukan prosentasenya tapi personalnya. Jadi kita tidak perlu takut karena kita punya 168 ribu tadi, ” kata Anies. Pemerintah tinggal membereskan siswa yang angkanya di bawah standar tadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement