Kamis 09 Jun 2016 12:25 WIB

Edukasi Jadi Bantu Percepat Kesembuhan Pasien Diabetes

Rep: Aprilia Safitri Ramdhani/ Red: Indira Rezkisari
Penyakit diabetes
Foto: ist
Penyakit diabetes

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DM tipe 2 lebih sering menyerang orang-orang yang tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup dan orang yang mengalami obesitas, selain dari faktor genetik keluarga. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa perbaikan gaya hidup dapat mencegah timbulnya penyakit DM secara lebih baik dibandingkan dengan konsumsi obat.

Gaya hidup yang sehat dapat diterapkan, mulai dari asupan gizi yang seimbang dengan komposisi kalori yang dibutuhkan; termasuk jumlah asupan serat, menurunkan berat badan, dan berolahraga dengan intensitas waktu setidaknya 30 menit selama lima kali dalam seminggu atau 150 menit dalam seminggu.

“Dengan meningkatkan kualitas edukasi dan informasi yang diberikan kepada pasien penderita DM beserta keluarga dan masyarakat, diharapkan nantinya mereka sudah memiliki bekal pemahaman yang lebih baik tentang tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko DM," kata dr. Em Yunir, SpPD-KEMD selaku Kepala Divisi Departemen Endokrinologi dan Penyakit Dalam FKUI/RSCM.

Ia pun percaya bahwa dengan informasi yang lebih baik dan pemberian edukasi secara berkelanjutan mengenai penyakit serius ini, masyarakat akan memperbaiki gaya hidup mereka dan sesegera mungkin memulai hidup yang lebih sehat.

Pada tahun 2015 sebanyak 11,4 persen orang dewasa usia 20-79 tahun diperkirakan hidup dengan diabetes. Hal ini setara dengan 135-188 juta jumlah penduduk di Indonesia.

Lebih dari setengahnya atau sekitar 52,1 persen tidak terdiagnosis, 61,6 persen hidup di kota dan 90,2 persen hidup di negara yang berpenghasilan rendah atau negara berkembang. Kawasan Pasifik Barat adalah rumah bagi 36,9 persen dari jumlah total penderita diabetes di dunia.

Diabetes melitus (DM) juga meningkat 1,1 persen sejak tahun 2007 lalu menjadi 2,1 persen pada tahun 2013. Pasien yang datang ke RSCM pun kebanyakan sudah terlanjur terkena beragam komplikasi yang kronis.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement