Senin 06 Jun 2016 18:02 WIB
Kelahiran Sukarno

Cerita Cinta Sukarno dengan Sembilan Istrinya (Bagian Ketiga - Habis)

Soekarno dan Ratna Sari Dewi
Foto: Dok. Republika
Soekarno dan Ratna Sari Dewi

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Wartawan Republika, Karta Raharja Ucu

Upeti dari Jepang. Sindiran itu diberikan untuk Ratna Sari Dewi, perempuan Jepang yang dinikahi Sukarno pada 1962. Lahir dengan nama Naoko Nemoto di Tokyo, 6 Februari 1940, Dewi Sukarno bersedia dinikahi Sukarno yang dikenalnya di Hotel Imperial, Tokyo. Saat itu, Dewi dikenalkan kepada Sukarno saat acara minum teh pada 1959.

Sebelum menjadi istri Sukarno, Dewi adalah seorang pelajar sekaligus aktris. Bahkan ia diisukan seorang geisha. Tetapi, rumor itu dibantah Dewi.

Dewi juga membantah cerita yang menyebut ia dan Sukarno bertemu di tempat hiburan malam. "Tidak benar saya dikenalkan di Akasaka Night Club. Tidak mungkinlah, dia kan Muslim yang taat, tidak minum alkohol dan pagi hari jam lima sudah harus bangun untuk shalat," kata Dewi di acara NTV , Jumat 25 April 2015.

Menjelang redupnya kekuasaan Sukarno, Dewi meninggalkan Indonesia. Setelah lebih sepuluh tahun bermukim di Paris, sejak 1983 Dewi kembali menetap di Jakarta.

Dalam ‘A Life in the Day of Madame Dewi’ diceritakan, setelah bercerai dengan Sukarno pada 1970, ia kemudian pindah ke berbagai negara di Eropa termasuk Swiss, Prancis, dan Amerika Serikat. Pada 2008, ia menetap di Shibuya, Tokyo, Jepang.

Satu pernyataan Sukarno yang selalu dikenang Dewi adalah ungkapannya soal kematian. “Kalau aku mati, kuburlah aku di bawah pohon yang rindang. Aku mempunyai istri yang aku cintai dengan segenap jiwaku. Namanya Ratna Sari Dewi. Kalau ia meninggal kuburlah ia dalam kuburku. Aku menghendaki ia selalu bersama aku.”

(Baca Juga: Cerita Cinta Sukarno dengan Sembilan Istrinya --Bagian Kedua)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement