REPUBLIKA.CO.ID, Hipertensi dalam bahasa Inggris merupakan hypertension, yang berasal dari dua kata yaitu hyper yang berarti tinggi dan tension yang berarti tegangan. Hipertensi ini merupakan faktor risiko pembunuh nomor satu di dunia. Jadi, berhati-hatilah bagi Anda yang memiliki riwayat hipertensi.
Ketua Indonesian Society of Hipertension (InaSH), Dr dr Yuda Turana, SpS, mengatakan menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, angka kejadian hipertensi sebanyak 31,7 persen. Ini berarti dari 300 orang yang berkumpul, 100 diantaranya menderita hipertensi. Atau jika dalam satu rumah ada empat orang dewasa, maka dua diantaranya menderita hipertensi.
“Karena itu hipertensi harus sudah diketahui dari keluarga,” jelasnya kepada wartawan dalam Press Conference World Hypertension Day di Jakarta, Rabu (18/5).
Ia mengungkapkan sebenarnya hipertensi merupakan faktor risiko yang bisa dicegah. Bagaimana caranya? Menurutnya, pasien hipertensi sebaiknya melakukan pola hidup sehat, melakukan kontrol tekanan darah, membatasi penggunaan garam, mengonsumsi obat-obatan secara teratur, sesuai petunjuk dokter dan melakukan berbagai upaya yang menopang prinsip pengobatan capai target.
Menurutnya, olah raga dengan intensitas moderat sangat berperan dalam membantu mencegah dan menurunkan hipertensi. Pada kebanyakan orang sehat, olah raga jalan kaki moderat 2 jam 30 menit per minggu sudah dapat mencegah hipertensi. “Namun bila sudah menderita hipertensi atau kolesterol sangat dianjurkan jalan kaki 40 menit sebanyak tiga sampai empat kali per minggu,” ujarnya.
Namun, penting diingat, bila hipertensi tidak terkontrol, sebaiknya hindari olah raga yang cukup berat. Setidaknya sampai tekanan darah terkontrol dengan obat sebelumnya. Karena itu, masyarakat sangat berperan penting dalam upaya melawan penyakit hipertensi dengan cara menjalankan pola hidup sehat, minum obat secara teratur, dan memeriksa tekanan darah secara rutin.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
