Jumat 13 May 2016 18:01 WIB

Tingkatkan Kualitas Hidup Odapus, SDF Luncurkan Senam Lupus

Syamsi Dhuha Foundation luncurkan senam untuk Odhapus
Foto: dok: SDF
Syamsi Dhuha Foundation luncurkan senam untuk Odhapus

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Memperingati Hari Lupus Sedunia pada 7 Mei kemarin, Syamsi Dhuha Foundation (SDF) meluncurkan senam lupus sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup Odapus (Orang dengan Lupus) di Indonesia dan ikut menjadi bagian dari usaha dunia untuk dapat temukan terapi lupus yang aman dan efektif.

"Kami tergerak untuk berkreasi dan memfasilitasi Odapus yang sudah lama menginginkan adanya Senam Lupus bagi Odapus ini," ujar Dian Syarief, Ketua SDF yang juga penyandang Lupus dan Low Vision dalam keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Kamis (12/5).

Dian mengatakan, senam merupakan hasil kerja sama dengan tim relawan dari FPOK UPI sebagai penata gerak dan Imam Pras sebagai penata musik.

"Terciptalah Senam Lupus yang dapat dimanfaatkan oleh Odapus dibelahan bumi manapun melalui link : https://youtu.be/1cuQk33EmlE. Penyempurnaan akan terus kami lakukan, yang penting ada keberanian untuk melahirkan sesuatu yang baru”, ungkap Dian Syarief.

Odapus di seluruh dunia 90 persen adalah wanita aktif usia produktif 15-45 tahun. Manifestasi yang timbul di setiap Odapus beragam, salah satunya nyeri dan kekakuan sendi.

"Ikhtiar sehat SDF untuk tingkatkan kondisi umum Odapus adalah dengan membuat Senam Lupus ini yang dapat dilakukan sendiri di rumah secara rutin," kata dia.

Peluncuran Senam Lupus dilakukan usai acara seminar kesehatan bertajuk ‘Lupus Tak Kenal Batas’ yang diselenggarakan oleh RSUP Hasan Sadikin (RSHS) bekerjasama dengan SDF.

Acara seminar yang diikuti oleh lebih dari 100 peserta ini menampilkan dua pembicara yaitu Andri Reza Rahmadi, dr. SpPD KR MKes ‘Hidup Sehat dengan Lupus dari Sudut Pandang Medis’ dan Dian Syarief yang akan berbagi pengalaman ‘Belajar Bahagia Hidup dengan Lupus’.

Lebih jauh Dian Syarief membagikan kiatnya dalam “Belajar Bahagia Hidup dengan Lupus”. Selain ikhtiar untuk lakukan pengobatan dan menjaga kebugaran fisik, mengubah pola pikir dan pola hidup adalah langkah pertama untuk menyadari dan menerima Lupus sebagai sahabat.

"Badan boleh sakit tetapi jiwa tetap sehat,  juga Sakit itu tidak harus menderita, sesuaikan hidup dengan adanya Lupus ini dengan menyadari keterbatasan yang dimiliki. Selalu ada hal yang positif dalam diri kita. Disamping keterbatasan fisik yang ada karena adanya Lupus, periksa dan gali kekuatan dan kelebihan apa yang kita miliki. Lalu manfaatkan semua potensi yang ada untuk berkarya tanpa harus memperburuk kondisi kesehatan dengan keberadaan Lupus," kata dia.

Sementara dr.Lucky Angkawidjaja R, M.Pd. AIFO, konsultan relawan dari tim FPOK UPI mengatakan, sena, Lipus terdiri dari tiga bagian. Yaitu pemanasan, latihan inti dan relaksasi. Senam dirancang untuk melatih pernafasan dan peregangan agar persendian Odapus yang kerap terasa kaku bisa dilemaskan melalui latiha yang teratur.

“Senam Lupus ini telah diujicobakan kepada para Odapus di SDF dengan rentang usia 20 hingga 60 tahun. Mudah diikuti dengan melihat contoh di video, dapat dilakukan sendiri maupun bersama-sama seperti yang akan kita lakukan besok," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement