Jumat , 13 May 2016, 16:43 WIB

Bantuan Pompa Air Mulai Disalurkan di Cianjur

Red: Dwi Murdaningsih
Antara
Pompa Air (ilustrasi)
Pompa Air (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Cianjur, Jawa Barat, mulai menyalurkan puluhan pompa air bantuan Kementerian Pertanian RI ke masing-masing kelompok tani yang ada di wilayah tersebut.

"Meskipun saat ini masih ada hujan yang turun, namun untuk antisipasi masuknya kemarau, kami mendistribusikan 41 pompa air ke kelompok tani yang setiap tahun wilayahnya dilanda kekeringan," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Cianjur Dadan Harmilan, Jumat (13/5).

Dia menuturkan, pompa tersebut diserahkan kepada kelompok tani di Kecamatan Sindangbarang, Cidaun, Cibinong, Kadupandak, Tanggeung, Leles, Sukanagara, dan Takokak serta sejumlah wilayah Cianjur utara. Dia menilai sawah di daerah tersebut masih berupa sawah tadah hujan dan jauh dari jaringan irigasi.

"Makanya pompa sangat penting bagi petani di wilayah tersebut. Bulan Juni sesuai dengan prediksi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjadi awal datangnya musim kemarau," katanya.

Dia menjelaskan, pompa tersebut akan dipakai secara bergiliran karena jumlah pompa masih terbatas. Idealnya satu pompa digunakan untuk 10 hektare sawah sedangkan di Cianjur ada 179 hektare. Nantinya, Dinas Pertanian juga akan membuat saluran irigasi baru agar petani tadah hujan tidak hanya panen sekali dalam setahun.

Sementara Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Cianjur Ace Rostedi mengatakan, kelompok tani penerima pompa sudah diarahkan sebelumnya untuk menemukan sumber air terdekat ke sawah mereka. "Sejak awal mereka mengajukan pengadaan pompa, kami arahkan untuk membuat sumur bor. Setidaknya, ada dua atau tiga sumur bor untuk setiap 5 hektare sawah. Pompa akan digunakan untuk menyedot air dari sumur tersebut," katanya.

Dia mengingatkan pada petani untuk tidak mudah percaya kepada oknum yang memanfaatkan pembagian pompa untuk mencari keuntungan pribadi dengan meminta sejumlah uang seperti pernah terjadi saat pembagian traktor pada awal tahun 2016.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan