Rabu 11 May 2016 13:54 WIB

Indonesia Siap Berperan Aktif dalam World Lupus Federation

Rep: Adysha Citra R/ Red: Andi Nur Aminah
Yayasan Lupus Indonesia menggelar aksi sosialisasi penyakit Lupus di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (10/5).   (Republika/Agung Supriyantro)
Yayasan Lupus Indonesia menggelar aksi sosialisasi penyakit Lupus di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (10/5). (Republika/Agung Supriyantro)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- World Lupus Federation (WLF) resmi dibentuk pada 10 Mei lalu untuk mengatasi isu dan permasalahan lupus di dunia secara bersama-sama. Mewakili Indonesia, Yayasan Lupus Indonesia (YLI) sebagai salah satu international steering comitte untuk WLF siap berperan aktif dalam WLF bersama dengan 200 organisasi lupus dari seluruh dunia.

"Kami memberikan dukungan penuh, penuh semangat, sangat gembira, dan siap mengambil partispasi aktif dalam inisiatif World Lupus Federation," ungkap perwakilan YLI, Ayu Bisono dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id Kamis (11/5).

Ayu mengungkapkan partisipasi aktif dalam inisiatif WLF yang diusung YLI akan meliputi peningkatan kesadaran akan lupus serta pemberian bantuan. Selain itu, Ayu juga mengatakan pihaknya akan secara aktif pula memberikan saran kepada negara-negara lain agar pemberian pelayanan dapat mencakup orang dengan lupus di seluruh dunia.

Pembina YLI sekaligus pakar Lupus Indonesia Zubairi Djoerban pun berharap terbentuknya WLF dapat berperan dalam kemajuan penanganan lupus dari sisi medis. Salah satunya, Zubairi mengatakan dengan saling memberi informasi seputar perkembangan lupus dari sisi medis. "Adanya WLF diharapkan bisa menambah info perkembangan pengobatan dan riset terbaru," harap Zubairi.

Ketua YLI Tiara Savitri pun merasa bersyukur dengan terbentuknya WLF. Bagi Tiara, terbentuknya WLF menunjukkan bahwa ada perhatian yang semakin besar terhadap lupus.

Selain itu, Tiara pun merasa bersyukur karena tak lagi berjuang sendiri dalam melaksanakan kegiatan dan kampanye kepedulian terkait lupus. Pasalnya, dalam WLF tergabung sekitar 200 organisasi lupus dari seluruh dunia yang bersedia untuk saling membantu dalam meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap lupus.

"Mari kita bersatu untuk mewujudkan satu misi, satu tujuan, dengan hati bersih dan pikiran positif, untuk lupus," seru Tiara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement