Rabu 11 May 2016 12:50 WIB

World Lupus Federation Siap Payungi Ratusan Organisasi Lupus Dunia

Rep: Adysha Citra R/ Red: Andi Nur Aminah
Lupus Syndrome   (ilustrasi)
Foto: Republika/WIhdan Hidayat
Lupus Syndrome (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Bertepatan dengan Hari Lupus Dunia, 10 Mei kemarin, Global Lupus Groups yang terdiri dari organisasi lupus berbagai negara resmi meluncurkan World Lupus Federation (WLF). Melalui federasi ini, sebanyak 200 organisasi lupus dari seluruh dunia akan bersatu padu untuk memberikan edukasi, bantuan dan advokasi terkait lupus di tiap-tiap negara.

Melalui kolaborasi ini, Ketua Lupus-Europe, Kristen Lerstrom mengatakan tiap organisasi advokasi lupus di seluruh dunia dapat lebih optimal dalam menyoroti berbagai permasalahan terkait orang yang hidup dengan lupus. Selain itu, terkoordinasinya tiap-tiap organisasi melalui WLF dapat membuat program pemberian edukasi dan dukungan bagi penderita lupis agar memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

"World Lupus Federation akan meningkatkan kesadaran dan pengertian akan lupus, memberikan edukasi dan dukungan untuk orang yang hidup dengan penyakit ini dan memberikan advokasi atas namanya," jelas Lerstrom dalam siaran persnya kepada Republika.co.id, Rabu (11/5).

Pimpinan sekaligus CEO dari Lupus Foundation of America, Sandra C Raymond, juga menilai terbentuknya WLF memiliki peran besar dalam mengatasi berbagai isu terkait lupus. Pasalnya, sejauh ini lupus belum memperoleh pendanaan untuk riset yang mencukupi. Selain itu, atensi dari masyarakat terhadap permasalahan kesehatan lupus yang terus meningkat dan semakin serius juga masih kurang.

Oleh karena itu, Raymond melihat terbentuknya federasi ini memberi peluang bagi tiap organisasi lupus di seluruh dunia untuk bersatu padu dan saling membantu dalam mengatasi berbagai permasalahan yang memengaruhi hidup penderita lupus. Beberapa permasalahan tersebtu, Raymond mengatakan ialah kurangnya pengertian masyarakat terhadap lupus, rendahnya pendanaan riset, hingga kurangnya edukasi di kalangan profesional medis.

"Melalui federasi ini, organisasi lupus di seluruh dunia akan bersama-sama mengatasi masalah-masalah yang memengaruhi orang dengan lupus," ungkap Raymond.

Federasi yang bertujuan untuk membina kerja sama antarorganisasi kesehatan dunia serta regional ini akan memulai programnya dengan langkah strategis. Beberapa langkah strategis yang akan ditempuh di antaranya ialah memberikan kesadaran yang lebih baik di tengah masyarakat terkait lupus, meningkatkan kapasitas sumberdaya serta memberikan dukungan untuk membantu lebih dari lima juta orang di seluruh dunia yang hidup dengan penyakit autoimun atau lupus ini.

Ke depannya, WLF berharap agar kerja sama antarorganisasi kesehatan dunia atau pun regional dapat membuat satu kebijakan publik serta program yang dapat mendukung orang dengan lupus. Program-program dan kebijakan publik tersebut nantinya diharapkan WLF dapat pula mendukung isu pemberian jasa kesehatan, serta mendukung keluarga dan pengasuh dari orang dengan lupus.

“Saya sangat percaya bahwa dengan bekerja sama, kita bisa menciptakan, membuat, menyamakan dan memberikan suatu pelayanan dan kepedulian kepada orang dengan lupus,” ujar Pimpinan Lupus Association of New South Wales, Australia, Barbara Ward.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement