REPUBLIKA.CO.ID, JEREZ -- Maverick Vinales tengah galau memutuskan masa depannya di MotoGP. Dia terjebak tarik menarik antara klub yang membesarkan namanya, Suzuki Ecstar dengan mengambil alih kursi Jorge Lorenzo di Yamaha Movistar per 2017 mendatang.
"Sebenarnya aku ingin keputusan pasti secepatnya. Lorenzo sudah memilih dan kupikir aku juga harus melakukannya supaya bisa berkonsentrasi di balapan," kata Vinales, dilansir dari Crash, Selasa (26/4).
Pembalap Spanyol 21 tahun itu meraih posisi keenam di Sirkuit Jerez akhir pekan lalu, tepat di belakang rekan setimnya Aleix Espargaro. Ini kali pertama Espargaro melampaui Vinales sepanjang seri musim ini. Kondisi tersebut tak ubahnya dengan Valentino Rossi dan Lorenzo yang juga beriringan di posisi pertama dan kedua.
"Aku percaya tim Suzuki masih berpeluang menunjukkan hasil terbaik," katanya.
(Baca juga: Rossi Prediksi Lorenzo Lebih Kompetitif di Ducati)
Yamaha sudah mengajukan penawaran awal untuk Vinales. Namun, rumor di Jerez menyebutkan tawaran pembayaran untuknya masih belum sesuai yang diharapkan. Vinales sendiri terus bernegosiasi lewat manajer barunya.
Meski demikian, sebagian besar orang percaya Vinales pada akhirnya akan menandatangani kesepakatan dengan Yamaha. Ini mengingat pernyataannya yang ingin belajar lebih banyak dari juara dunia sembilan kali, Valentino Rossi.
Yamaha telah memenangkan dua dari empat balapan musim ini, masing-masingnya oleh Rossi dan Lorenzo. Marc Marquez dari Repsol Honda memenangkan dua balapan lainnya, namun hanya Marquez yang bisa menempatkan RC213V-nya di podium pertama.
Jika Vinales tetap berada di Suzuki, rumor di Jerez menyebut Dani Pedrosa digadang-gadang akan bersama Rossi di Yamaha. Alex Rins - pembalap Moto2 yang juga adik tiri Rossi - diperkirakan tak bisa langsung ke MotoGP di bawah Yamaha, namun Honda tertarik padanya.
Baca berita-berita seputar MotoGP di >>sini<<
Ikuti Whatsapp Channel Republika
