Selasa 26 Apr 2016 08:11 WIB

Ini Fakta Baru yang Mencerahkan Tentang Sunat

Rep: Adysha Citra R/ Red: Andi Nur Aminah
Sunat yang ditangani tim medis (ilustrasi)
Foto: Independent
Sunat yang ditangani tim medis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Sunat merupakan prosedur medis yang hingga saat ini masih menuai perdebatan. Pihak yang kontra terhadap sunat menilai bahwa sunat merupakan tindakan operasi yang tidak dibutuhkan namun menyakitkan. Sedangkan pihak yang pro terhadap sunat menilai bahwa prosedur ini memiliki manfaat bagi kesehatan dan merupakan hak dalam beragama.

Di tengah perdebatan tak berujung tersebut, peneliti menemukan satu fakta baru yang mencerahkan terkait sunat. Penelitian tersebut menyanggah klaim sebelumnya bahwa sunat dapat menurunkan sensitivitas penis. Pasalnya, penelitian yang dilakukan terhadap 62 pria ini menunjukkan bahwa sunat tidak menurunkan sensitivitas pada organ intim pria tersebut.

Dalam penelitian tersebut, dilansir Independent, para pria berusia 18 hingga 37 tahun dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri dari 30 pria yang telah disunat dan kelompok kedua terdiri dari 32 pria yang tidak disunat.

Para peneliti kemudian melakukan beberapa tes untuk mengukur sensitivitas penis melalui deteksi taktil, yang berkenaan dengan indera peraba, deteksi kehangatan dan intensitas ambang nyeri. Dari berbagai tes yang dilakukan, peneliti mendapati bahwa tidak ada perbedaan hasil dari kedua kelompok pria yang disunat dan tidak disunat.

Selain tes terkait sensitivitas, para peneliti juga mengukur kemampuan seksual para pria tersebut selama empat minggu. Beberapa indikator seperti kepuasan dalam hubungan seksual hingga hasrat seksual dari kedua kelompok tersebut diukur. Dari penelitian tersebut, para peneliti kembali tidak menemukan adanya perbedaan hasil dari kedua kelompok pria yang disunat dan tidak disunat.

"Kami secara langsung mengetes apakah sunat berpengaruh pada turunnya sensitivitas penis melalui tes deteksi taktil, rasa sakit, deteksi kehangatan dan ambang nyeri panas pada beberapa bagian penis di antara dua kelompok pria sehat yang disunat dan tidak," jelas kepala peneliti dari Queen's University Ontario, Jennifer Bossio.

Oleh karena itu, Bossio menyimbulkan bahwa ada indikasi bahwa sunat yang dilakukan saat bayi tidak memiliki hubungan terhadap sensitivitas penis. Selain itu, Bossio juga mengungkapkan bahwa temuan yang ia dan timnya dapatkan juga mendukung bukti sebelumnya yang menilai bahwa kulup bukan merupakan bagian paling sensitif pada penis. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement