REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Fiat Chrysler telah menarik lebih dari 1,1 juta mobil dan SUV di seluruh dunia. Hal itu dilakukan karena kendaraan bisa melaju setelah pengemudi meninggalkan mobil.
Dikutip dari Sky News, Jumat (22/4), produsen mobil itu mengatakan hal itu terjadi setelah terjadi 41 cedera dalam beberapa insiden. Insiden terjadi saat pengemudi telah menempatkan kendaraan dalam modus parkir.
Kendaraan sport The Dodge Charger 2012-2014, sedan Chrysler 300, dan Jeep Grand Cherokee 2014-2015 menjadi pembahasan dari beberapa mobil yang rencananya akan ditarik perusahaan.
Jadi ada sekitar 811 ribu kendaraan di AS dan 52 ribu di Kanada yang rencananya akan ditarik perusahaan. Selain itu, hampir 17 ribu lebih berada di Meksiko dan 250 ribu kendaraan di luar Amerika Utara.
Fiat Chrysler mengatakan akan memperbaiki kendaraan untuk menjaga mereka tetap diam dalam keadaan tertentu, bahkan ketika pengemudi gagal untuk menempatkan mereka dalam modus parkiran. Tidak jelas kapan perbaikan tersebut akan tersedia.
Administrasi Keamanan Lalu Lintas Nasional AS (NHTSA) mengatakan dalam pengujian menemukan tuas pengganti kecepatan elektronik kendaraan tidak intuitif.
"Tuas tidak memberi sentuhan dan umpan balik visual yang baik untuk pengemudi, meningkatkan potensi pemilihan gigi yang tidak diinginkan," kata NHTSA.
NHTSA menerangkan hal itu jelas menjadi masalah keamanan yang telah menyebabkan ratusan kecelakaan dan membuat puluhan orang terluka.
Menurut laporan pada Februari terdapat 314 pengaduan, termasuk 121 kecelakaan. Kendaraan tersebut ada yang terguling, beberapa menabrak bangunan, pengemudi atau mobil lainnya. Tiga orang menderita retak pelvis dan empat lainnya memerlukan perawatan di rumah sakit.
Sementara pada September 2015, Jeep Grand Cherokee di Leonardtown, Maryland terguling dan menabrak batu nisan di kuburan, menyebabkan kerusakan yang memakan biaya 1.500 dolar AS.
Juru bicara NHTSA Bryan Thomas mengatakan akan memantau penarikan dengan hati-hati untuk memastikan Fiat Chrysler menghasilkan sebuah solusi yang aman dan bisa memperbaiki kendaraan secepat mungkin.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
