Sabtu 16 Apr 2016 07:00 WIB

Sejarah Konfrontasi Pajajaran dan Kesultanan Demak

Masjid Luar Batang, Jakarta.
Foto: Republika/Prayogi
Masjid Luar Batang, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Cornelis Matelief Jonge, pemimpin armada Belanda, ketika menjelajahi Teluk Jakarta (1607), membuat gambar kota Jayakarta yang berada di tepi pantai. Terlihat sebuah masjid, yang menurut sejarawan Adolf Heuken sebagai masjid pertama di Jakarta. Pada Mei 1619, masjid ini dibumi-hanguskan JP Coen, ketika dia menaklukkan Jayakarta.

Menjadi pertanyaan, apakah masjid yang dibangun dari kayu terletak beberapa puluh meter sebelah selatan Hotel Omni Batavia (kira-kira terminal angkutan darat Jakarta Kota) itu merupakan masjid pertama di Ibu Kota? Tanah bekas masjid itu kemudian digunakan untuk membangun sebuah perwakilan dagang Inggris.

Pada paruh abad ke-14 di Karawang, Jawa Barat, berdiri pesantren Kuro Karawang, seperti juga Sunda Kalapa, ketika itu termasuk wilayah Kerajaan Pajajaran yang dipimpin Prabu Siliwangi. Ketika sang prabu mengunjungi pesantren Kuro, ia jatuh hati pada seorang santri bernama Subang Larang.

Mereka menikah dan dikarunia seorang putera, Kian Santang, yang kemudian menyebarkan agama Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement