Kamis 14 Apr 2016 17:43 WIB

Laboratorium di Kampus Bakal Diefisienkan

Pengunjung mengamati peralatan laboratorium di pameran LAB Indonesia di Jakarta, Rabu (13/4). (Republika/Darmawan)
Foto: Republika/ Darmawan
Pengunjung mengamati peralatan laboratorium di pameran LAB Indonesia di Jakarta, Rabu (13/4). (Republika/Darmawan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir berencana melakukan efisiensi laboratorium studi eksakta di sejumlah kampus agar tidak mubazir karena kerap tidak digunakan secara optimal.

"Kami menugaskan revitalisasi laboratorium, harus disederhanakan agar ada efisiensi selain meningkatkan riset," kata Nasir saat meninjau UPT Teknologi Kedokteran Sel Punca RSCM FKUI, Jakarta, Kamis (14/4).

Dia mengatakan, efisiensi laboratorium kampus itu dilakukan dengan perluasan manfaat ruang penelitian atau percobaan. Misalnya, laboratorium kimia dasar dan fisika dasar dapat saling digunakan secara lintas bidang kajian bersama-sama.

"Laboratorium itu milik fakultas, maka jangan sampai seperti dikuasai oleh program studi atau jurusan. Nantinya akan ditinjau lagi ranah laboratorium khusus dan laboratorium bersama," kata dia.

Nasir mengatakan, pihaknya telah melakukan kontak dengan berbagai pemangku kepentingan misalnya, Kementerian ESDM yang memiliki mitra perguruan tinggi linier eksakta. "Bersama Kementerian ESDM, misalnya, kami akan melombakan perguruan tinggi mana yang dapat melakukan efisiensi laboratorium," katanya.

Efisiensi laboratorium, kata dia, guna menghindari terlalu banyaknya laboratorium yang terbengkalai karena terlalu banyak kategorisasi ruang uji. Contoh lainnya, banyak laboratorium yang terkotak-kotak pada satu program studi saja sehingga ada keterbatasan dalam pemanfaatan fasilitas laboratorium.

Dengan kata lain, masih kata dia, terkadang periset kimia tidak dapat menggunakan laboratorium fisika dan/atau sebaliknya karena ada kendala birokrasi. Upaya itu, kata Nasir, dapat mendorong tumbuhnya riset yang semakin terpadu dan berbiaya lebih murah dibanding tanpa efisiensi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement