Senin 11 Apr 2016 08:19 WIB

Jonatan Christie dan Pertanyaan untuk Lin Dan

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Fernan Rahadi
Pemain tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie
Foto: PBSI
Pemain tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pecinta bulu tangkis Indonesia saat ini, terutama para remaja wanita, tentu sangat mengenal pemain ini. Jonatan Christie masih berusia 18 tahun namun sudah kerap menjadi perbincangan karena dinilai bisa memiliki masa depan yang cerah seperti para legenda sebelumnya, sebut saja Taufik Hidayat.

Pada turnamen-turnamen junior, Jojo, begitu ia kerap disapa, telah menonjolkan bakat dan skill individunya. Tak heran jika Jojo kecil kemudian ditunjuk untuk bermain dalam flm King sebagai pemain pendukung.

Saat usianya 16 tahun, ia juga sudah menjuarai turnamen Indonesia International Challenge 2013, turnamen internasional pertama yang dimenanginya. Saat Taufik Hidayat memutuskan gantung raket pada 2013, Jojo juga yang menerima tongkat penerus prestasi bulu tangkis Indonesia dari Taufik Hidayat yang merupakan salah satu idolanya.

“Idola saya Taufik Hidayat dan Lin Dan. Kalau Taufik punya pukulan komplit, pintar dan cerdas. Lin Dan tuh seperti Messi di bulu tangkis. Mungkin butuh 50 tahun lagi supaya ada pemain seperti mereka,” kata Jojo saat berbincang dengan Republika, beberapa waktu lalu.

Untuk bertanding dengan Taufik Hidayat memang tidak mungkin lagi untuknya karena Taufik sudah pensiun. Namun rasa penasarannya ini ia alihkan untuk bertanding dengan idola lainnya yaitu Lin Dan yang masih aktif bertanding di berbagai turnamen dunia meski usianya sudah tak muda lagi yaitu 32 tahun.

Ia juga iri dengan dua rekannya yang juga termasuk dalam trio pemain muda Pelatnas yaitu Ihsan Maulana Mustofa dan Anthony Sinisuka Ginting yang telah bertanding melawan Lin Dan. Jika telah melawan Lin Dan, Jojo juga sudah menyiapkan berbagai pertanyaan untuk Lin Dan sebagai ungkapan rasa takjubnya.

“Seandainya bisa ngobrol dengan Lin Dan, saya pengen tanya, gimana latihannya sih sampai bisa kayak gitu? Apa rahasianya, kayaknya wow banget dengan usianya yang segitu tapi masih bisa jaga kondisi. Apa sih yang dilatih? Apa yang dipikirin?” kata Jojo.

Ia mengakui ketakjubannya semakin memuncak saat melihat langsung laga final turnamen All England Open 2016 lalu. Saat itu Lin Dan memenangi pertandingan melawan juniornya Tian Houwei yang tak berdaya menahan gempuran serangan Lin Dan. Itu menjadi gelar juara yang keenam kali untuk Lin Dan di All England.

Jojo juga ingin memiliki prestasi yang mumpuni seperti dua idolanya tersebut. Saat ditanya apa turnamen yang sangat ingin dimenanginya, Jojo menutup rapat mulutnya. Sambil tertawa, Jojo mengatakan hasrat tersebut biar ia sendiri yang tahu. Jika diberitahukan kepada orang-orang, ia takut impiannya tersebut tidak terealisasi.

“Saya pernah baca buku, kalau pengen sesuatu jangan diomongin, biar buat saya sendiri saja. Kalau dibicarakan takut nggak terealisasi,” ujarnya sambil tertawa.

Saat ditanya lagi apa tidak ingin menjuarai turnamen dunia seperti Indonesia Open SSP, All England atau Olimpiade, Jojo tidak mau berbohong. Sebagai pemain, lanjutnya, tentu saja menjuarai turnamen-turnamen tersebut menjadi impian seorang pemain bulu tangkis.

“Apalagi itu (juara Indonesia Open dan All England), bahkan juara Olimpiade pun saya mau. Tapi kan semuanya tergantung usaha kita juga,” ucap pemain kelahiran 15 September 1997 ini.

Maka dari itu, ia tetap berlatih keras untuk meningkatkan kemampuannya dalam bermain bulu tangkis. Bermain di level senior, pasti akan melawan pemain-pemain dunia yang memiliki kemampuan jauh melebihi dirinya.

“Jadi kalau ada yang bilang pemain dikirim ke luar negeri buat jalan-jalan saja, saya suka bingung kok mereka bisa ngomong gitu. Padahal saya bekerja keras juga untuk membuat prestasi. Saya juga sadar diri. Kalau nggak ada prestasi, mendingan saya jadi artis yang nggak ada tuntutannya,” katanya.

ed: fernan rahadi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement