Rabu 06 Apr 2016 19:46 WIB

Film Karya Pelajar dan Mahasiswa Lebih Dekat dengan Akar Rumput

Rep: Christiyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Festival Film. Ilustrasi
Foto: Google
Festival Film. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Film-film independen karya pelajar dan mahasiswa Indonesia dinilai lebih dekat dengan suara akar rumput daripada film yang digarap secara komersil. Menurut penulis sekaligus kritikus film Adrian Jonathan, film-film karya pelajar dan mahasiswa tidak bisa dipandang sebelah mata. Menurutnya para pelajar dan mahasiswa berani mengeksplor isu-isu sensitif yang terjadi di masyarakat.

Berdasarkan pengalamannya menjadi juri di berbagai festival film pelajar dan mahasiswa, para peserta tak ragu memunculkan tema mengenai diskriminasi ras atau kepercayaan. "Fenomena buruh anak, eksploitasi terhadap wanita, atau pembahasan soal komunis juga dapat mereka eksplor dengan baik," katanya pada Rabu (6/4).

Keberanian itu, kata Adrian, menjadi keunggulan sineas muda untuk memberi nafas baru di industri perfilman tanah air. Sayangnya ruang eksebisi untuk menampilkan karya apik pelajar dan mahasiswa masih sangat terbatas. Tema-tema tersebut seakan menjadi tema yang tabu ditayangkan di bioskop-bioskop karena selain dianggap kurang komersil juga dikhawatirkan dapat memicu gejolak.

"Perspektif film Indonesia masih belum bisa lepas dari aroma orde baru, sehingga segala hal yang menyinggung pertahanan dan keamanan masih sulit menembus bioskop komersil," ungkap Adrian yang juga menjadi juri dalam Malang Film Festival (MAFI Fest).

Di sisi lain, Adrian juga memuji perhelatan MAFI Fest. Event tahunan yang digelar pada 6-9 April 2016 itu menjadi ruang apresiasi bagi film-film garapan pelajar dan mahasiswa.

Direktur MAFI Fest M. Abdul Chafidz menungkapkan salah satu program unggulan MAFI Fest adalah Malang Sinau Dokumenter. Program berbentuk workshop dokumenter ini didasari semangat dalam memproduksi film dokumenter di tanah air. "Produksi film dokumenter di Indonesia terutama di Malang masih kurang, sehingga output workshop ini adalah pembuatan film dokumenter pendek yang akan diputar dalam Malang Film Festival," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement