Senin 04 Apr 2016 10:31 WIB

Konsumsi Kopi Kurangi Risiko Kanker Kolorektal

Rep: C27/ Red: Indira Rezkisari
Kopi espresso
Foto: pixabay
Kopi espresso

REPUBLIKA.CO.ID, Meminum kopi sudah menjadi sebuah gaya hidup tersendiri di kalangan masyarakat. Terlepas dari daya pompa stamina untuk beraktivitas, mengonsumsi kopi secara rutin juga dapat menurunkan risiko kanker.

Dalam jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention, ditemukan fakta baru tentang manfaat kopi. Dengan meminum kopi secara rutin dapat menurunkan risiko kanker kolorektal atau kanker yang menyerang usus, anal dan usus buntu.

Studi yang dilakukan di Amerika Serikat ini mengungkapkan manfaat kopi akan terasa jika mengonsumsi 2,5 cangkir setiap hari. Dengan melibatkan 5.145 peserta dengan kanker kolorektal  dan 4087 peserta normal, peneliti yang berasal dari University of Southern California (USC) in mencoba melakukan kontrol.

Data-data seputar konsumsi kopi peneliti temukan dari hasil wawancara dan frekuansi kuesioner. Setelah mengetaahui data-data seputar konsumsi kopi, peneliti menemukan peserta yang mengkonsumsi satu atau dua cangkir sehari mengurangi risiko kolorektal  sebanyak 26 persen, sedangkan yang mengkonsumsi lebih bisa sampai 50 persen.

Mungkin Anda akan berpikir, kopi yang mengandung manfaat ini hanya kopi asli? Peneliti justru mengungkapkan, semua jenis kopi, baik murni atau espresso, atau sudah dicampur dengan susu, bahkan kopi instan sekali pun memiliki efek yang sama.

"Ada beberapa risiko kesehatan untuk konsumsi kopi, saya akan mendorong pecinta kopi untuk bersenang-senang dalam kemungkinan kuat bahwa cangkir sehari-hari dapat menurunkan risiko kanker kolorektal," ujar Stephen Grube penulis penelitian tersebut, dikutip dari The Malay Mail Online, Senin (4/4).

Sebelumnya, kafein dinilai menjadi faktor penting untuk antioksidan tubuh, mencegah pertumbuhan sel-sel kanker usus besar, tapi ternyata penelitian ini tidak menyetujui faktor tersebut. Gruber menjelaskan efek yang didapat seputar perlindungan tidak hanya dari kafein semata.

(baca: Jangan Tambahkan Gula Pada Kopi, Ini Alasannya)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement