Ahad 27 Mar 2016 20:47 WIB

Awal Musim F1 yang Berat

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Fernan Rahadi
Mobil F1 yang dikendarai pebalap Tim Manor, Rio Haryanto terkunci rodanya saat sesi latihan ketiga Formula One Grand Prix Australia , di Melbourne, Sabtu (19/3).
Foto: antara/reuters
Mobil F1 yang dikendarai pebalap Tim Manor, Rio Haryanto terkunci rodanya saat sesi latihan ketiga Formula One Grand Prix Australia , di Melbourne, Sabtu (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, Balapan seri perdana Formula 1 (F1) Grand Prix Australia di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Ahad (20/3) yang berlangsung selama 57 lap dimenangkan Nico Rosberg dari Mercedes secara dramatis. Seri tersebut menyita beberapa drama, dari insiden mobil Kimi Raikkonen yang terbakar serta tabrakan hebat Fernando Alonso dengan Esteban Guiterrez.

Nico Rosberg memenangi GP Australia dengan susah payah, setelah balapan yang melelahkan dan strategi pemakaian ban yang membuat peluang Sebastian Vettel gagal memenangi putaran pertama musim ini.

Pembalap asal Jerman tersebut meraih kemenangan ke-15, juga keempat secara berturut-turut setelah ia memenangkan tiga balapan terakhir musim lalu. Tampil sebagai juara di Sirkuit Albert Park, Rosberg memcatatkan waktu 1 menit 32,449 detik.

Usai naik podium, ia mengatakan strategi dan penghitungan secara cermat yang dilakukan tim sangat penting dalam membantu kemenangan di seri ini.

"Saya benar-benar bersyukur karena tim melakukan pekerjaan yang baik. Kami sangat mewaspadai Ferrari, karena mereka adalah pesaing terdekat kami," ujarnya dalam wawancara usai balapan.

Kehebatan tim Mercedes terbukti pada ajang kali ini. Rosberg yang terus membuntuti duo pembalap Scuderia Ferarri, Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen, mengubah strategi setelah terjadinya tabrakan hebat antara Fernando Alonso dan Esteban Guiterrez pada lap ke-17. Bendera merah dikibarkan pada lintasan ke-19 dimanfaatkan tim Mercedes untuk mengubah strategi pada ban mereka.

Pria 30 tahun tersebut mengganti bannya ke setelan medium saat balapan dihentikan. Taktik tersebut terbukti ampuh karena pembalap Jerman itu akhirnya sukses meraih kemenangan.

Sementara itu, rekan setim Rosberg sekaligus juara musim lalu, Lewis Hamilton, yang menempati start terdepan, harus berjuang keras untuk finis di posisi kedua, setelah kehilangan posisi terdepannya dari dua pembalap Ferrari saat start.

"Kami datang dari ketertinggalan. Kondisinya sangat mengecoh, saya harus melewati banyak pembalap demi merangsek atau mempertahankan tempat podium kembali. Mustahil untuk mengejar mereka semua, namun saya senang atas hasil ini karena bagus untuk tim," tegas sang juara bertahan F1 seperti dikutip //GP Update//, awal pekan ini.

Vettel pun buka suara atas kegagalannya dalam meraih juara pertama di Australia. Pembalap yang dijuluki sebagai 'The Baby Schumi' ini menyatakan bahwa berkibarnya red flag sangat mempengaruhi ritme balapannya.

"Bendera merah yang berkibar membuat kami harus mengulang kembali balapan dari pit stop. Namun, saya pikir kami sebenarnya memiliki peluang lebih," jelasnya dilansir Crash, Ahad (20/3).

Meskipun harus finis ditempat ketiga, pembalap berusia 28 tahun tersebut merasa penampilannya cukup memuaskan setelah ia mencoba tampil seagresif mungkin.

"Kami mencoba segalanya dan berharap dapat berakhir bagus pada balapan selanjutnya," katanya.

Berbanding terbalik dengan kompatriotnya, pada seri pertama ini pembalap Ferrari lainnya, Kimi Raikkonen, tertimpa nasib nahas. The Ice Man mengalami masalah pada mobilnya saat memasuki pit line, mobil SF16-H terlihat mengepulkan asap dan mengeluarkan api. Mengetahui hal tersebut pembalap yang saat ini telah berusia 36 tahun langsung keluar dari dalam mobil sehingga memaksanya untuk mengakhiri balapan pada lap ke-24.

"Kami memiliki situasi dan kondisi yang sangat aneh di putaran pertama ini, jadi hari ini kurang lebih bukan yang saya harapkan dan juga tim (teknisi). Kami tahu bahwa pada putaran selanjutnya kami mampu tampil lebih baik. Kali ini Mercedes bermain baik," sesal Raikkonen dikutip ESPN.

Pada lintasan pertama, Raikkonen memiliki kecepatan yang sangat bagus. Bahkan, ia mampu bersaing dengan Vettel untuk berebut posisi terdepan. Sayang, perjuangan Raikkonen harus berakhir karena insiden tersebut.

Pihak mobil berlambang kuda jingkrak itu sendiri memastikan mobil dalam kondisi baik-baik saja, namun permasalahan terletak pada teknis mobil.

Insiden terbesar dalam putaran kali ini terjadi pada lap ke-17. Kala itu Mobil Fernando Alonso yang berusaha menyalip Esteban Gutierrez hancur karena ban depan sebelah kanan menabrak mobil Gutierrez. Akibatnya, laga balapan sempat terhenti selama beberapa menit. Baik Alonso dan Gutierrez berhasil selamat dari insiden maut tersebut.

Pria berpaspor Spanyol tersebut tak memungkiri bahwa kejadian itu sangat mengerikan bagi dirinya dan Gutierrez. Ia pun lantas bersyukur karena berhasil selamat."Jika mengingatnya, itu adalah momen yang sangat menakutkan. Saya merasa beruntung bisa berada di sini karena standar keamanan yang ada. Saya bersyukur masih bisa hidup dan bernafas," ujar Alonso seperti dilansir twitter resmi F1 usai laga.

Dalam peristiwa tersebut, Gutierrez pun tidak bisa melanjutkan balapan seperti Alonso. Meski demikian pembalap tim Haas tersebut mengaku khawatir dengan keadaan Alonso saat melihat mobil pembalap McLaren itu terlempar dan berputar terbalik dan membuat bagian depan mobil ringsek.  Meski sempat menanyakan keadaan Alonso, Gutierrez menjelaskan dirinya tak banyak berbincang karena mengalami syok setelah kejadian itu.

"Saya bersyukur kami baik-baik saja. Itu adalah momen yang sangat menakutkan. Saat pertama kali melihat kejadian itu, saya sangat khawatir," jelas pria asal Meksiko tersebut.

Rio Haryanto

Di sisi lain, pembalap kebanggaan asal Indonesia Rio Haryanto tak bisa melintas garis finis setelah mobil MRT05 milik Manor Racing yang dikendarainya mengalami kerusakan pada //driveline/ sehingga membuat pembalap asli Solo itu kembali masuk kandang.

Banyak masyarakat, khususnya netizen di media sosial, menggunjing pihak Manor yang seakan tidak memberikan kualitas mobil yang baik. Akan tetapi melalui wawancara dengan awak media, pemuda berusia 23 tahun ini menuturkan bahwa kejadian ataupun kerusakan tersebut bisa saja menimpa pembalap atau tim manapun.

"Saya sedih tidak bisa melihat bendera finis. Namun, saya telah mendapatkan start yang baik di balapan F1 ini. Semua keputusan tim (teknis) itulah yang terpenting demi keselamatan bersama," tuturnya.

Tim asal Inggris tersebut melanjutkan bahwa banyak yang patut diambil dari kekurangan akhir pekan ini untuk dijadikan hal positif pada kemudian hari. Mereka berjanji akan lebih baik di seri berikutnya. Beruntung, rekan setim Rio di tim Manor, Pascal Wehrlein berhasil menuntaskan balapan di posisi buncit yakni 16.

BOX

Hasil lengkap Grand Prix Australia 2016

Posisi    Nama Pembalap    Mobil

1    Nico Rosberg    Mercedes

2    Lewis Hamilton    Mercedes

3    Sebastian Vettel    Ferrari

4    Daniel Ricciardo    Red Bull

5    Felipe Massa    Williams

6    Romain Grosjean    Haas

7    Nico Hulkenberg    Force India

8    Veltteri Bottas    Williams

9    Carlos Sainz    Toro Rosso

10    Max Verstappen    Toro Rosso

11    Jolyon Palmer    Renault

12    Kevin Magnussen    Renault

13    Sergio Perez    Force India

14    Jenson Button    McLaren

15    Felipe Nasr    Sauber

16    Pascal Wehrlein    Manor

Pembalap Terlibat Insiden

Marcus Ericsson - Suaber (Kerusakan Mobil)

Kimi Raikkonen - McLaren (Kerusakan Mobil)

Rio Haryanto - Manor (Kerusakan Mobil)

Fernando Alonso - McLaren (Tabrakan)

Esteban Gutierrez - Haas (Tabrakan)

Daniil Kvyat - Red Bull (Tidak Mengikuti Balapan)

[removed][removed]

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement