Kamis 24 Mar 2016 18:00 WIB

Menjaga Bumi Sebagai Khalifah

Red:

Manusia diciptakan oleh Allah di muka bumi ini sebagai khalifah. Manusia diwajibkan berhubungan baik dengan seluruh makhluk yang ada di bumi. Allah SWT dalam firman-Nya juga telah menjelaskan bahwa manusia harus memakmurkan bumi.

"Allah telah menjelaskan dalam Alquran, bahwa manusia sebagai khalifah harus memakmurkan bumi," kata Wasekjen MIUMI Ustaz Fahmi Salim kepada Republika, Selasa (22/3).

Ustaz Fahmi Salim mengatakan, yang dimaksud memakmurkan tersebut yaitu bertambahnya keberkahan dan bertambahnya sesuatu yang bermanfaat. Sesuatu yang disebut makmur tersebut juga harus berdayaguna, berkembang, dan berkelanjutan.

"Manusia sebagai khalifah harus mengelola bumi dan segala isinya dengan baik agar bisa bermanfaat untuk generasi berikutnya," ucap dia.

Dalam menjaga lingkungan hidup, kata Ustaz Fahmi, Nabi SAW juga telah  mengingatkan umatnya agar selalu menjaga keseimbangan alam, dengan tidak mengotori atau membuat alam ini rusak. Menurut dia, Nabi mencontohkan ini dari hal terkecil, seperti melarang umatnya untuk buang air kecil di tempat air yang tidak tergerak atau di lubang yang ada binantangnya.

"Artinya, kencing di sembarang tempat itu tidak boleh. Itu kan bertentangan dengan adab dan etika. Itu dari hal terkecil saja seperti itu,"ujar dia.

Menurut dia, terdapat banyak hadis yang menunjukkan larangan kepada manusia agar tidak membabi buta dalam memangkas tumbuh-tumbuhan, pohon-pohonan, dan membakar ladang. Nabi mengisyaratkan agar setiap umat Islam untuk menjaga keseimbangan alam ini.

Ustaz Fahmi mengatakan, dalam surah Ar-Rum ayat 41 Allah SWT juga telah menjelaskan bahwa kerusakan di muka bumi ini, baik di daratan maupun di lautan itu terjadi karena ulah tangan manusia.  "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS ar-Rum [30]: 41)

Menurut dia, kerusakan tersebut saat ini dilakukan secara sistematis dan dilakukan oleh akal atau nafsu manusia untuk menguasai, mengekspoitasi, dan merusak bumi. Tidak hanya itu, kata dia, ayat sebelum dan sesudah ayat tersebut perlu juga dicermati. Ayat sebelum ar-Rum ayat 41 berbicara tentang zakat dan riba. "Itu menarik, bahwa ekspolitasi manusia di muka bumi ini seringkali menyebabkan kerusakan karena praktek ekonomi yang eksploitatif seperti halnya riba," kata dia.

Kemudian, ayat setelahnya juga menyatakan cara untuk memperbaiki bumi yang rusak oleh tangan-tangan manusia ini dua resepnya. Pertama manusia harus merenungkan ciptaaan Allah dan mengambil pelajaran dari siksaan yang telah menimpa kaum-kaum sebelumnya.

Kedua, lanjut dia, manusia juga harus meluruskan fitrahnya sesuai dengan agama. Fitrah tersebut maknanya cukup luas yatu fitrah berekonomi, fitrah sosiologi, politik, dan fitrah budaya, yang harus dikembalikan kepada ketentuan Allah SWT.

Ia mengatakan,tindakan merusak alam tentunya termasuk bagian dari dosa karena maksiat. Berdasarkan  ayat-ayat Alquran, jika melanggar aturan perintah Allah tentang lingkungan atau alam semesta maka tentunya akan terjatuh kepada dosa, yang bisa menjadi dosa pribadi dan juga dosa kolektif. "Kalau yang menjalanankan perusakan itu berjalan sistematis, seperti korporasi atau negara yang mensponsori perusakan tersebut, maka itu adalah dosa kolektif tentunya," ujar dia.

Di tempat berbeda, Presiden Yayasan Al Fatih Kafaah Nusantara (AFKN), Ustaz Fadhlan Gharamatan mengatakan Allah SWT dalam berbagai ayat Alquran telah mengingatkan kepada manusia dalam firman-Nya tentang ""Menanam". Menanam tersebut, kata dia, mempunyai pengertian menjaga atau menata.

Menurut Ustaz Fadhlan, Alquran telah  memberikan pengetahuan kepada manusia atau penduduk bumi agar selalu menjaga dan menata alam ini, sehingga dapat berdampak positif kepada seluruh yang ada di bumi. "Mereka menanamnya atau menatanya, maka hasilnya adalah dikembalikan kepada mereka untuk hidup memanfaatkan alam itu," kata dia.

Ia mengatakan, jika manusia tidak menanam atau tidak menata sama saja dengan merusak, dan pada akhirnya akan berbuat kezaliman."Benar kata nabi, kalau kau mau sukses menata kehidupan ini, maka peganglah wasiat yang namanya Alquran dan sunah, agar kamu bisa berjalan sesuai dengan keinginan Allah," jelas dia.

Menurut dia, manusia menanam pohon-pohon tersebut agar bisa berzikir kepada Allah SWT, sehingga terciptalah kemakmuran. Manusia sebagai khalifah harus selalu memberikan keteladanan karena merupakan wakil dari Allah, yang dapat menempatkan sifat Maha Pengasih dan Maha Penyayang Allah, agar semua orang mendapatkan kemakmurann, tidak hanya untuk manusia saja.

"Tanggung jawab manusia khalifah itu bagaimana menata alam ini, terjaga agar anak cucu dari khaliffah ini hidup," kata dia.

Hal yang sama diungkapkan Ustaz Erick Yusuf, bahwa kalimat rahmat lil alamain  dalam Alquran berarti mencakup secara keseluruhan. Ustadz Erick menjelaskan Alquran bukan diperuntukkan untu manusia saja tapi juga untuk untuk alam dan isinya.

Menurut dia, manusia, alam, tumbuhan, dan hewan, semuanya itu bagaikan suatu harmonisasi, yang saling melengkapi. Apalagi, kata dia, tidak ada yang Allah ciptakan di dunia dengan sia-sia. Jadi kalau kita merenungkan alam ini, kita akan melihat seluruh ciptaan Allah yang saling berkaitan.

"Itu hakikat hubungan manusia dengan alam. Dan kalau manusia ingin mendapatkan pahala, berkah dan  ingin berkah ladang amal, maka harus berhubungan baik dengan alam, bukan hanya dengan manusia," jelas dia.

Menurut dia, apapun yang datang dari Allah adalah pasti yang baik-baik. Jangan sampai berfikir bahwa banjir, dan hujan Itu Allah yang datangkan tersebut untuk membuat kita sengsara, tapi karena alam tersebut telah dirusak oleh tangan manusia sendiri atas isin Allah.

"Jadi intinya adalah, secara penafsiran, tidak ada sesuatu yang buruk yang dilakukan atau buat oleh Allah untuk makhluknya, tapi sesuatu yang buruk itu karena perbuatan kita sendiri," ucap dia. c39 ed: Hafidz Muftisany

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement