REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak selalu usia bilogis berjalan lurus dengan usia tubuh. Mengapa bisa? Banyak faktor yang bisa memengaruhi kondisi tubuh sehingga justru semakin tua di dibanding usia biologis.

Cobalah lihat pada sekeliling, berapa banyak orang tua yang masih produktif dan seberapa banyak anak muda yang justru cepat kelelahan? Ternyata, tidak selalu orang tua hanya bisa duduk dan tidak bergerak lincah. Begitu pula tidak semua anak muda dapat bergerak lincah ketika beraktivitas sehari-hari.

Nasional Fitness Trainer Manager, Fitness First Alia Basalamah mengatakan, ada tiga faktor yang membuat usia tubuh lebih tua daripada usia biologi. Ketiga faktor tersebut adalah gaya hidup, pengaruh stres, dan aktivitas fisik.

Jika anak muda memiliki pola hidup yang tidak sehat dan terus dipupuk, maka usia tubuhnya pun semakin memburuk. Berbeda dengan orang tua yang sejak muda sudah menerapkan pola hidup sehat dengan mencukupi kualitas tidur, menjauhi rokok, dan tidak mengonsumsi alkohol, maka dia memiliki usia tubuh yang justru lebih muda dari usia bilogisnya.

Kondisi stres pun berpengaruh besar pada tubuh manusia. Menurut Alia, aktivitas apa pun pasti memiliki tingkat stres masing-masing. Tapi jika seseorang dapat mengelola stres tersebut dengan baik, maka dia akan terselamatkan dari dampak buruk stres.

"Stres itu nggak bisa dihindari, baik dari masalah pekerjaan dan pribadi. Karena itu butuh mengatur stres agar jadi lebih positif," ujar Alia, Rabu (2/3).

Sedangkan aktivitas fisik, Alia mengatakan, sangat penting pula diperhatikan. Jika sejak muda terbiasa olahraga dan melatih fisik untuk banyak bergerak melakukan aktivitas, maka di usia tua mereka akan tetap sehat dan bugar setiap saat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika