Lebih perinci lagi, ada tipologi penamaan yang berkaitan dengan kolam, danau, sumur, dan tanah. Di Jakarta dikenal berbagai istilah umum, seperti situ dan setu.
Seperti Kampung Setu, Situ Gintung, dan Situ Babakan. Masih berkaitan dengan penampungan air, di Jakarta dikenal nama Kampung Sumur Batu dan Pancoran yang artinya kurang lebih sama, yakni tempat mengumpulkan air.
Penamaan wilayah dengan nama tanah juga dikenal di Jakarta. Hal ini dapat ditemukan nama wilayah yang menggunakan istilah karang, seperti Karang Anyar dan Karang Sambung. Istilah yang tidak ditemukan di kamus adalah sempur yang berarti kayu yang membatu.
Tipologi persamaan yang berkaitan dengan tumbuhan (flora) yang banyak digunakan untuk nama wilayah. Di antaranya gambir, cabe, pete, ketapang, menteng, bidaracina, aren, asam, manggis, mangga, jeruk, keladi, jagung, nangka, pinang, kelapa, sampai kemiri.
Nama-nama yang berkaitan dengan bunga, di antaranya bluntas, kemuning, kemboja, cempaka, bungur, kedoya agawe, kedoya akasia, rengas, jati, bambu, dan sebagainya. Tampak pada penamaan wilayah Kebun Jeruk, Asembaris, Bidaracina, Menteng, Gambir, Jati Petamburan, Pondok Aren, dan Pondok Cabe.
Tentu, masih banyak lagi tipologi penamaan Kota Jakarta, termasuk berkaitan dengan nama hewan (fauna).