Rabu 24 Feb 2016 20:05 WIB

Animo Mahasiswa untuk Mempublikasi Penelitian Cukup Tinggi

Rep: Arie Lukhardianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Universitas Islam Bandung
Foto: unisba
Universitas Islam Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Universitas Islam Bandung mempersiapkan Seminar Penelitian Sivitas Akademika (SPeSIA) sebagai prasyarat kelulusan setelah menerapkan selama tiga gelombang. Nantinya, sertifikasi SPeSIA akan menjadi pendamping ijazah.

Menurut Rektor Unisba Thaufiq Boesoirie, animo mahasiswa tingkat akhir yang telah menempuh sidang kelulusan untuk mengikuti SPeSIA cukup tinggi. Padahal SPeSIA ini, belum dijadikan prasyarat kelulusan.

"Kami melihat kalau wajib akan sangat berat," ujar Thaufiq usai membuka kegiatan SPeSIA di kampus Unisba Jalan Tamansari, Rabu (23/2).

Namun, kata dia, dengan pendekatan seperti ini akan membuat mahasiswa menyadari dirinya seorang ilmuan. "Mungkin setelah dua atau tiga gelombang lagi, kami akan mulai mewajibkan," katanya

Pada gelombang ketiga, kata dia, tercatat 90 persen mahasiswa yang akan diwisuda mengikuti seminar. Bahkan, telah ada beberapa perguruan tinggi yang ingin berpartisipasi dalam seminar penelitian tersebut dan mempublikasikan karyanya. Namun, hingga saat ini, sifatnya masih internal.

Tugas akhir, kata dia, sebelumnya, sebatas memenuhi persyaratan dan tidak pernah dipublikasikan. Sehingga tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan industri. "Tapi dengan dipublikasi dan diakses, dapat menjadi jalan keluar masalah di masyarakat," kata Thaufiq.

Thaufiq mengatakan di dalam penilaian Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, kualitas penelitian Unisba masuk pada 50 besar. Dengan indeks 1,1, di bawah indeks ITB dan Unpad. Ia berharap ke depan, kualitas penelitian akan terus meningkat seiring dengan peningkatan kuantitas penelitian.

Sementara menurut Wakil Rektor I Unisba Rachmat Ceha mengatakan, untuk gelombang ketiga ini sekitar 550 mahasiswa yang berpartisipasi. Bila dibandingkan gelombang kedua yang mencapai hampir 1.000 peserta, jumlahnya mengalami penurunan. "Untuk gelombang pertama wisuda, memang jumlah yang lulus sekitar 600 orang. Saya yakin untuk gelombang kedua akan meningkat," katanya.

Rachmat mengatakan justru kenaikan mulai tampak di tiap fakultas. Rachmat mengatakan dengan adanya publikasi dari SPeSIA itu, akan mendongkrak persyaratan akreditasi baik untuk program studi maupun universitas. Dalam setahun terakhir, sekitar 1.500 publikasi ilmiah telah terbit baik di jurnal cetak maupun digital. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement