Sementara, mereka tampaknya menyerupai nenek moyang manusia yang lebih kuno dari dua juta tahun lalu, tulang-tulang mereka berasal dari masa 13.000 tahun yang lalu.
Sekarang diyakini, manusia modern atau Homo sapiens, muncul di Afrika sekitar 200 ribu tahun yang lalu dan bermigrasi ke seluruh dunia dalam beberapa gelombang, menetap pertama di Asia dan ke selatan sejauh Australia sebelum akhirnya sampai ke Eropa sekitar 40.000 tahun yang lalu.
Associate Professor Darren mengatakan, di saat ekspedisi arkeologi baru fokus pada Asia, ada kemungkinan lebih banyak spesies akan teridentifikasi.
"Asia telah diabaikan oleh para arkeolog, tapi tempat itu merupakan sebuah kuali evolusioner," ujarnya.
Gelombang baru temuan arkeologis ini dikombinasikan dengan metode baru ekstraksi DNA kuno, tengah menantang kepercayaan tradisional tentang apa artinya menjadi manusia, khususnya, gagasan Homo sapiens secara intrinsik lebih cerdas dan lebih canggih daripada spesies manusia lainnya.