Rabu 03 Feb 2016 07:00 WIB

Kisah Panjang Jembatan Kota Intan di Kalibesar

Jembatan Kota Intan.
Foto:
Kapal-kapal bersandar di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Minggu (5/2). (Republika/Prayogi)

Sejarah mencatat Pelabuhan Sunda Kelapa telah dikenal sejak masa Kerajaan Hindu, Tarumanegara, yang kemudian dikuasai Kerajaan Sunda, Pajajaran, yang beribu kota di Pakuan, Bogor. Sebelum akhirnya direbut pasukan Demak dan Cirebon, dan nama Sunda Kelapa diganti Jayakarta.

Sebagai pelabuhan, Jayakarta sudah bercorak internasional sejak abad keenam ketika masih bernama Sunda Kelapa. Orang dengan latar belakang kebudayaan, warna kulit, dan keyakinan agama yang berbeda bertemu di bandara ini.

Bermacam bahasa terdengar di pelabuhan dalam kantor, gereja, masjid, dan kelenteng. Sambil berniaga rempah-rempah yang laku keras di pasaran Eropa. Setelah berfungsinya Pelabuhan Tanjung Priok, sekitar 15 km dari Sunda Kelapa, pelabuhan ini menjadi pelabuhan antarpulau.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta telah membentuk Unit Pelaksana Tugas (UPT) Kota Tua yang diketuai oleh Chandrian Atthiyat. Kawasan Kota Tua tidak sebatas Taman Fatahillah dengan beberapa museum dan bangunan tua yang ada di sekitarnya, tapi meliputi kawasan seluas kurang lebih 846 hektare yang tersebar di wilayah Kotamadya Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Saat ini, tidak kurang dari 150 bangunan tua berdesain khas Eropa nan artistik masih menarik untuk dijelajahi sambil menikmati atmosfer tata kota yang berbeda dibandingkan kawasan lain di Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement