Selasa 02 Feb 2016 08:09 WIB

Yuk, Kenali Fungsi Zat Aditif Makanan

Rep: c27/ Red: Andi Nur Aminah
Kandugan zat aditif pada makanan
Foto: Safebee
Kandugan zat aditif pada makanan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bahan tambahan dalam makanan atau aditif menjadi tidak asing lagi di mulut manusia, karena keberadaannya hampir selalu dikonsumsi. Coba pikirkan, makanan apa yang saat ini yang tidak dicampurkan bahan tambahan? Silakan lihat label kemasan.

Anda akan menemukan pelbagai jenis bahan tambahan dalam makan tersebut dalam label nutrisi dan itu tidak hanya satu. Sedangkan kita tidak mengerti jenis apa itu dan apakah aman jika dikonsumsi oleh tubuh.

Aditif makanan meliputi pelbagai zat yang dikategorikan ke dalam kelompok seperti rasa, warna, tekstur, pemanis, dan pengawet. Aditif membuat makanan lebih berasa atau memiliki tekstur lebih lembut. Bahkan membuat makanan lebih bertahan lama untuk disimpan.

Beberapa makanan dan minuman kemasan mau tidak mau harus harus dipanaskan ketika akan dikonsumsi. Dengan dicampurkan salah satu jenis zat aditif membuat makanan tersebut bisa kembali enak tanpa mengubah rasa dan tekstur karena sudah dipanaskan.

Dengan kehebatan menyimpan dan membuat makanan tetap enak dikonsumsi, wajar saja jika Anda sedikit khawatir dengan keberadaan aditif dalam makanan. Menurut profesor di Departemen Ilmu Makanan di University of Massachusetts di Amherst Eric Decker, semua produsen makanan yang menggunakan zat aditif telah melakukan pengujian yang intensif.

"Jumlah yang dikonsumsi sangat rendah sehingga tidak berisiko. Kekhawatiran terbesar bukan pada zat aditif makanan, tetapi diet yang menyebabkan masalah kesehatan seperti obesitas. Ini adalah cara yang lebih berbahaya dari pada mempermasahkan aditif pada makanan," ujar Decker dilansir Safebee.

Menurut dia, selama tidak terlalu sering dan mengkonsumsi makanan mengandung zat aditif dalam jumlah berlebihan, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun memang ada baiknya mulai mengurangi konsumsi makanan mengandung zat aditif dan mulai mengganti makanan dengan kemasan organik atau justru mulai memasak sendiri.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement