Tampak sebuah oplet buatan 1940-an. Kendaraan ini berasal dari mobil sedan Austin yang dijadikan angkutan penumpang dan bodinya terbuat dari kayu.
Ketika itu, seperti juga mikrolet, oplet beroperasi hampir di semua jurusan di Jakarta. Sejak masa kolonial, Glodok memang ramai didatangi pembeli.
Sampai awal 1980-an belum banyak terdapat mal-mal dan tempat perdagangan di Jakarta. Saya pernah mewawancarai seorang lurah Glodok dan dia menyatakan 60 persen penduduk Cina Town beragama Budha atau pengikut ajaran Khong Hu Cu. Dan hampir 40 persen Kristen.
Tidak heran kalau di Glodok khususnya di Petak Sembilan kita jumpai sejumlah klenteng yang telah berusia ratusan tahun masih berdiri kokoh seperti kokohnya warga Tionghoa di Indonesia.