Senin 25 Jan 2016 19:46 WIB

Hari Gizi Nasional, Orang Tua Diminta Waspadai Jajanan Siswa SD

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dwi Murdaningsih
Hingga 44 persen jajanan anak di sekolah mengandung bahan yang kurang sehat bagi anak.
Foto: Saiful Bahri/Antara
Hingga 44 persen jajanan anak di sekolah mengandung bahan yang kurang sehat bagi anak.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Memperingati hari Gizi Nasional tahun ini yang jatuh pada 25 Januari 2016, salah satu ancaman bagi anak-anak, khususnya siswa SD saat ini adalah jajanan yang dikonsumsi di sekitar sekolah.

Nutrisionis Puskesmas Jatinangor, Yulia mengatakan perhatian di hari Gizi Nasional 2016 ini bukan hanya pada anak yang belum terpenuhi kebutuhan gizinya. Namun menurut dia, harus diperhatikan juga bagi siswa sekolah yang mengonsumsi jajanan tidak sehat setiap hari.

"Dengan adanya acara Hari Gizi Nasional ini diharapkan agar para siswa dapat memilih jajanan yang tidak hanya enak dan menggiurkan mata, namun juga kebersihan dan kesehatannya terjaga," kata dia di acara Hari Gizi Nasional di Jatinagor, Bandung, Senin (25/1).

Di acara memperingati hari Gizi Nasional ini, anak-anak SD yang berpartisipasi diajak belajar membuat jajanan sehat dan bergizi untuk mengurangi jajan di luar yang belum tentu terjamin kesehatannya.

Nurliya Dwi Primawanti, salah seorang Guru yang juga Wali Kelas dan penanggung jawab acara berharap kegiatan di hari gizi ini mampu menyadarkan anak-anak, terutama siswa SD untuk memilih jajanan sehat.  "Mengingat makin maraknya jajanan yang dijual jauh dari sehat apalagi bergizi," ujarnya.

Siswa dari beberapa sekolah SD dan SMP di Bandung juga ikut ikut serta pada peringatan hari Gizi Nasional 2016 di Jatinangor, salah satunya SD dan SMP Juara binaan Rumah Zakat (RZ). Seluruh Siswa diberikan makanan tambahan atau ekstra food berupa susu sapi dalam kemasan biskuit bergizi sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas gizi dan tambahan kuantitas bekal makanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement