Selasa 19 Jan 2016 16:50 WIB

Minum Susu Almond, Bayi Ini Alami Kelainan Tulang

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Susu dari kacang almond
Foto: ist
Susu dari kacang almond

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam kasus yang terdokumentasikan pada jurnal Pediatrics, seorang dokter mendapati pasien bayi berusia 11 bulan dengan kelainan tulang. Pada mulanya, bayi tersebut selalu menangis dan merengek ketika seseorang menggerakkan kaki mungilnya. Bayi tersebut juga tak dapat berdiri di atas kedua kakinya sendiri.

Setelah melakukan penelitian terhadap bayi yang berasal dari Spanyol tersebut, peneliti mengetahui bahwa bayi tersebut menderita penyakit scurvy yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C. Kekurangan vitamin C itu disebabkan karena bayi tersebut hanya mengkonsumsi susu almond sebagai susu formula sejak ia berusia 3 bulan.

Akibat dari konsumsi susu almond sejak dini bayi tersebut menderita tulang keropos, patah tulang paha serta kekurangan vitamin C yang cukup parah. Peneliti kemudian menyatakan bahwa scurvy merupakan komplikasi penyakit yang baru dan parah yang diakibatkan oleh penggunaan susu almond formula secara tidak tepat dan terlalu dini.

"Minuman berbasis tumbuhan bukan merupakan makanan yang sempurna dan tidak dapat menggantikan ASI atau susu formula biasa," terang peneliti dalam jurnal mereka.

(baca: Alasan Baik Minum Susu Cokelat Rendah Lemak Bagi Pebasket)

Melalui penelitian, para peneliti juga menemukan bahwa berbagai turunan almond seperti susu almond, tepung almond hingga sereal almond tidak memiliki vitamin C. Padahal bayi sangat membutuhkan asupan vitamin C sebanyak 50 mg per hari. Dan kandungan ini, lanjut peneliti, dapat dikonsumsi dengan mudah oleh bayi melalui ASI, sebagian susu formula bayi, buah serta sayuran.

Ibu dari bayi tersebut tidak memiliki pilihan sebelumnya, karena bayinya tidak menyukai bubur makanan yang ia buat. Oleh karenanya, ibu dari sang bayi memberikan bayi tersebut susu almond formula dengan harapan kandungan susu tersebut sama baiknya dengan berbagai bubur buah yang tidak disukai anak bayinya.

Setelah terdiagnosis bahwa bayi tersebut menderita scurvy, para dokter segera memberikan perawatan yang dibutuhkan. Dokter yang merawat bayi tersebut segera memberikan bayi tersebut kandungan vitamin C dan D yang mencukupi hingga gejala penyakitnya berkurang. Melalui perawatan yang intens, bayi tersebut kemudian berhasil pulih dan mulai dapat berjalan.

"Sebelum Anda mengubah pola makan anak, Anda perlu memastikan bahwa perubahan pola makan tersebut tetap memenuhi gizi yang seharusnya. Sangat penting untuk tetap memberi ASI," terang dokter anak dari Albert Einstein College of Medicine, dikutip dari Foxnews, Selasa (19/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement