Rabu 13 Jan 2016 15:00 WIB

Musni Umar, Sosiolog Universitas Ibnu Chaldun: Gafatar Tawarkan Harapan Baru

Red:

Banyak warga ikut Gafatar, ini gejala apa?

Masyarakat kita tengah mengalami perubahan dan perubahan ini menyebabkan culture shock. Kemudian, mereka mencari, misalnya, kalau ada ajaran baru, itu solusi yang membawa perubahan. Di sisi lain, masyarakat kita tingkat pendidikannya rendah.

Kita tahu sekitar 76 persen penduduk kita berpendidikan SMP sampai tidak tamat SD. Ini makanan empuk bagi mereka untuk memengaruhi. Bukan hanya pengetahuan umum yang rendah, melainkan juga pengetahuan agama yang rendah.

Kita juga menyaksikan adanya ketidakadilan ekonomi dan sosial. Gafatar memberikan fakta itu dan menawarkan harapan baru.

Ajaran agama dipermudah, apakah ini yang membuat orang gampang ikut?

Itu antara lain mempermudah nggak usah shalat, tak perlu puasa. Ini menarik bagi mereka dan membuat mereka masuk walaupun pada akhirnya bisa saja keluar lagi. Tapi, pada tahapan awal ini menarik betul bagi mereka.

Sesuatu yang bisa memberi harapan-harapan, janji-janji dengan berbagai kelonggaran. Namanya orang nggak ada pendidikan, susah, dan miskin. Ada juga tidak miskin dengan fanatisme agama tinggi, tetapi penghayatan agamanya minim.

Apakah krisis ekonimi juga memengaruhi?

Ya pasti, pasti memengaruhi kepada mereka. Memang kalau di Indonesia ini untuk masyarakat menengah ke atas tidak terasa. Jadi, rakyat jelata ini susah. Lalu, ada Imam Mahdi (Gafatar) yang hadir untuk menyelamatkan mereka.

Apalagi, masyarakat biasanya merisaukan masa depan mereka. Ketika mereka menemukan tempat nyaman dan memberikan optimisme, disitulah kemudian ikut bergabung dengan Gafatar.

 

Apa yang perlu dilakukan pemerintah atau masyarakat?

Yang perlu dilakukan pemerintah tentu melarang karena dianggap ini merupakan penistaan agama. Kemudian kepada masyarakat dan tokoh agama harus meningkatkan dakwah.

Dalam konteks ini, dakwah tidak hanya ceramah, tetapi juga memanfaatkan sosial media. Memanfaatkan keterbukaan ini agar menyebarluaskan dakwah yang mampu menangkal Gafatar. Ini harus dilakukan secara masif. n ed: ferry kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement