Rabu 13 Jan 2016 15:00 WIB

Perangkat Sinar Laser Membutakan Mata

Red:

Di sejumlah ruas jalan di Ibu Kota saat ini, terutama pada malam hari, sering terlihat ada sinar berwarna hijau yang panjang dan menembus udara malam. Sinar tersebut berasal dari para pedagang alat laser yang wujudnya bisa berupa sebilah pena atau benda kecil lainnya.

Sinar-sinar tersebut bahkan bisa digerak-gerakkan dan bisa membentuk tarian sinar di udara. Tentunya, melihat gerakan sinar tersebut dari jauh cukup mengesankan. Namun, di balik indahnya sinar tersebut, ada bahaya yang mengancam mata.

Puluhan anak setiap tahun mengalami kebutaan atau luka akibat kerusakan mata permanen akibat alat atau pena bersinarkan laser seperti itu. Salah satu contohnya menimpa anak asal Sheffield, Inggris, seperti dilansir Dailymail, beberapa waktu lalu. Bulan lalu, anak tersebut terluka matanya setelah terkena pantulan sinar dari pena berlaser yang menimpa cermin. Pakar kesehatan mata memperingatkan hal ini sebagai kasus yang berbahaya.

Lembaga Consultant Ophthalmologist Fahd Quhill (CORR) mendapat sepuluh pasien yang menjadi korban sinar laser tersebut sejak tahun 2010. Rupanya, tak hanya CORR yang menemukan kasus tersebut, rekannya di seluruh negara itu menangani 37 kasus selama periode yang sama, berdasarkan penyelidikan yang dilakukannya.

Contoh paling baru adalah bocah Sheffield yang mendapatkan pena laser itu saat pulang dari liburan ke Mesir. Luka tersebut biasanya disebabkan oleh mainan, yang umumnya berasal dari Cina, yang jauh lebih kuat sinarnya. Alat tersebut banyak ditemukan di masyarakat.

Pena laser yang dijual umum seharusnya hanya memiliki kekuatan maksimum satu miliwatt (mW) untuk output-nya. Kapasitas itu sebesar satu per seribu watt, berdasarkan panduan kesehatan publik Inggris. Namun, beberapa peralatan dan gawai rupanya lebih dari ukuran tersebut dengan jarak jangkauan sinarnya lebih dari 30 kaki, bahkan bisa membakar kulit dari jarak 45 kaki. Kekuatan sinar tersebut bahkan bisa mengecoh pandangan dengan jarak 146 ribu kaki yang bisa membahayakan pesawat terbang. 

Dokter Quhill yang merupakan ahli mata di Royal Hallamshire Hospital di Sheffield mengatakan, satu anak tiap bulan diketahui terluka permanen setelah mendapatkan alat berlaser kuat dari toko online. Dia berharap alat tersebut dilarang peredarannya.

"Sebagai dokter mata, saya tidak ingin melihat lebih banyak anak, pilot, atau korban lainnya yang terluka akibat alat tersebut. Sayangnya, belum ada obat atau terapi bedah yang dapat menyembuhkan luka retina akibat laser," katanya kepada Sunday Times. 

Pakar pencegahan radiasi di Christie NHS Foundation Trust di Manchester, Inggris, Dr Colin Swift, mengatakan, alat itu sepertinya identik dengan peralatan laser dengan kekuatan 1.600 mW yang sebelumnya sudah pernah diperiksa. "Jika sinarnya mengenai mata seseorang, tidak ada peluang untuk kembali sembuh dari kerusakan," katanya. n ed: dewi mardiani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement