Ahad 27 Dec 2015 19:49 WIB

Air Liur Bisa Jadi Indikator Peningkatan Risiko Kematian

Rep: C27/ Red: Karta Raharja Ucu
Air liur dapat digunakan untuk mengidentifikasi usia seseorang.
Foto: bungahitam70.blogspot.com
Air liur dapat digunakan untuk mengidentifikasi usia seseorang.

REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM -- Air liur ternyata dapat menjadi indikator awal peningkatan risiko kematian. Hal itu terungkap dari penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE yang menyatakan air liur dapat menjelaskan ketahanan hidup bagi manusia.

Penelitian yang dilakukan Universitas Birmingham, meniliti hubungan antara imunoglobulin sekretorik A (IgA) atau antobodi yang terdapat di air liur dengan tingkat kematian manusia. Imunoglobulin adalah protein yang disekresikan sel-sel darah putih dan sangat penting untuk memerangi penyakit menular.

Ada hubungan negatif antara tingkat sekresi IgA dan semua penyebab kematian. Peneliti menyatakan air liur memiliki potensi untuk menunjukan kesehatan secara keseluruhan. Sehingga dapat menjadi bagian untuk melakukan pemeriksaan umum.

"Ada sejumlah faktor yang dapat memengaruhi seberapa baik kita memproduksi antibodi dan menjaga kadar mereka," ujar Peneliti Universitas Birmingham Dr Anna Phillips dilansir dari Mirror.co.uk, Ahad (27/12).

Anna menjelaskan, beberapa orang mungkin tidak memiliki kontrol untuk memproduksi imunoglobulin karena faktor usia dan heritabilitas. Tapi ada faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut, seperti stres, diet, olahraga, alkohol, dan merokok.

Diakui Anna, temuan yang dilakukan memang masih sangat awal. Hanya saja ini menjadi awal yang sangat berguna untuk melakukan pengecekan awal tanpa perlu melakukan cek darah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement