REPUBLIKA.CO.ID, Polip di dalam usus besar ternyata memerlukan waktu yang lama untuk tumbuh dan berkembang menjadi sel kanker. Polip diketahui memerlukan waktu sekitar 10-15 tahun untuk tumbuh.
Jika polip ditemukan sejak dini, maka dokter dapat melakukan tindakan operasi untuk mengangkat polip sebelum berkembang menjadi kanker. Beberapa tindakan pemeriksaan secara berkala juga dapat membantu mengurangi proses terdeteksinya kanker usus besar stadium lanjut.
Hal tersebut juga di sampaikan oleh Dr. Benny Philipi, SpPD-KBD yang menyarankan setiap orang wajib melakukan pemeriksaan tes darah samar pada tinja Fecal Occult Blood Test (FOBT), sigmoidoskopi, kolonoskopi, double contrast carium enema (DCBE), ultrasound serta kolonoskopi virtual. Rangkaian pemeriksaan tersebut berguna untuk mendeteksi polip yang berkembang menjadi kanker.
"FOBT dilakukan untuk mengindikasi penyakit di luar kanker seperti wasir. FOBT juga dapat menekan angka kematian akibat kanker kolorektal sebesar 15-33 persen, dengan rutin dilakukan satu hingga dua tahun sekali," ungkapnya.
(baca: Sembelit Bisa Jadi Pertanda Kanker Usus Besar)
Selain itu serangkaian pemeriksaan lainnya dilakukan melalui selang berkamera kecil yang dimasukkan ke dalam rektum. Sehingga dokter dapat melihat, mendeteksi serta mengambil sampel polip guna mengetahui apakah ada kemungkinan polip tersebut dapat berubah menjadi sel kanker atau tidak.
"Pemeriksaan tersebut umumnya dilakukan lima hingga 10 tahun sekali. Namun dari seluruh rangkaian tersebut, hanya kaleidoskopi virtual saja yang belum diketahui dengan jelas akurasinya," lanjut Benny.
Selain melakukan rangkaian tes tersebut, yang paling sederhana adalah memperhatikan riwayat kesehatan keluarga. Apabila keluarga memiliki riwayat polip dan kanker usus besar, maka Benny menyarankan agar pasien segera berkonsultasi dengan dokter.
"Semakin dini diketahui, maka semakin mudah pula untuk diatasi. Selain itu, pasien juga wajib menjauhi faktor risiko, serta apabila sudah terdeteksi menderita kanker usus maka harus segera dilakukan pengobatan dan penanganan yang tepat," tutupnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
