Selasa 24 Nov 2015 14:38 WIB

Home Stay Penting untuk Melatih Kemandirian

Wali Kota Bogor Bima Arya bersama para siswa Sekolah Bosowa Bina Insani peserta home stay ke Inggris, Jumat (20/11).
Foto: Irwan Kelana/Republika
Wali Kota Bogor Bima Arya bersama para siswa Sekolah Bosowa Bina Insani peserta home stay ke Inggris, Jumat (20/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali  Kota Bogor  Bima Arya melepas rombongan siswa Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) yang akan melaksanakan home stay ke  Inggris. Acara tersebut digelar di kampus Sekolah Bosowa Bina Insani Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/11).

Bima mengatakan, home stay itu penting bagi para siswa untuk melatih kemandirian. “Biasanya saat siswa di rumah, semua ada yang mengurus. Begitu berada di luar negeri, mereka harus mengurus segala sesuatunya sendiri,” kata Bima yang mengaku punya pengalaman pertama kali ke luar negeri saat duduk di kelas IV SD.

Politisi yang menyelesaikan S2 dan S3 di Australia itu menambahkan, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari negara-negara maju, termasuk Inggris. “Mereka umumnya adalah orang-orang yang disiplin dan tepat waktu. Ini merupakan modal untuk meraih sukses dalam hidup,” kata lelaki yang selama 18 tahun menekuni karir sebagai dosen.

Selain itu, kata Bima, masyarakat di negara maju sangat menghargai orang lain. Misalnya di dalam acara seminar maupun perkuliahan.

“Mereka mendengarkan dengan seksama uraian pembicara atau dosen. Kemudian bertanya kalau ada hal-hal yang perlu ditanyakan. Pertanyaannya pun to the  point, tidak bertele-tele, tidak bermaksud menguji kemampuan nara sumber, dan tidak berusaha menunjukkan eksistensi bahwa dirinya hebat,” papar Bima.

Hal itu, Bima menambahkan, berkebalikan dengan di Indonesia. Di ruang kuliah maupun ruang seminar, banyak orang mengobrol saat dosen atau nara sumber sedang bicara. Kemudian kalau bertanya, banyak orang yang senang berpanjang-panjang kalimat, tidak langsung ke inti pertanyaan. “Ketika nara sumber menjawab, ternyata yang bertanya sudah keluar ruangan,”  tutur Bima.

Tentu saja, kata Bima, di negara-negara maju pun ada contoh-contoh yang  buruk. “Hal-hal yang buruk itu jangan ditiru. Contohlah yang  baik-baik saja,” ujar Bima Arya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement