Rabu 11 Nov 2015 09:19 WIB

Lorenzo Sebut Balapan dengan Rossi Sangat Mengesankan

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Israr Itah
Jorge Lorenzo
Foto: REUTERS/Heino Kalis
Jorge Lorenzo

REPUBLIKA.CO.ID, VALENCIA -- Jorge Lorenzo menjadi juara dunia MotoGP 2-15. Setelah menjalani musim yang hebat, pebalap Mallorca ini mampu mengukuhkan gelar ketiganya di MotoGP dan gelar kelima dalam kariernya. 

Namun, baru sesaat dia meraih kemenangan sempurna di Cheste, Spanyol, sosok Lorenzo seakan menjadi antagonis di mata publik mengingat kemenangannya yang dinilai kontroversial. ROLers, berikut wawancara khusus bersama Lorenzo, dilansir dari Motorbike Magazine, Rabu (11/11).

Bisakah Anda menjelaskan perilaku Rossi pada beberapa balapan terakhir?

Pertama, aku tak pernah bosan mengatakan bahwa kejuaraan yang kujalani bersama Valentino sangat mengesankan. Dalam hal evolusinya sebagai perintis,dia memiliki segalanya selama 36 tahun ini. Dia juga tampil menakjubkan dalam dua musim terakhir, juga konsisten. Mungkin, karena lebih muda darinya maka kami memiliki kecepatan lebih tinggi dan statistik juga menunjukkan itu.

Meski demikian, tak ada yang tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari. Mungkin, tahun depan dia juga tetap bertarung untuk kejuaraan. Dalam kasusku, mungkin saja ini kesempatan terakhirku menjadi juara.

Apa pendapat Anda tentang reaksi publik terhadap Anda, Marc, dan Pedrosa?

Aku jujur sangat kecewa ketika mereka memandang buruk pebalap lain. Itulah yang terjadi saat ini dan yang kita dengar sekarang. Jelas, Rossi memiliki banyak penggemar di Spanyol, bahkan mungkin lebih banyak dibanding penggemar kami bertiga. Menurut pandanganku, balap motor adalah olah raga yang harus dihormati, tidak hanya menghormati pebalap, tapi juga penggemarnya.

Apa yang Anda pikirkan saat finis pertama?

Aku sangat emosional. Aku ini tipe yang sedikit sulit mengungkapkan emosiku. Ketika kudengar teriakan bahwa aku menang, aku tak bisa menyembunyikan perasaan itu. Saat aku mengambil bendera Spanyol dan mulai berkeliling untuk lap kehormatan, aku tak bisa menahan tangis lagi. Sayangnya, kasus-kasus sebelumnya tak bisa membuatku benar-benar menikmati perayaan kemenangan ini dan menyapa publik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement