Sabtu 31 Oct 2015 15:17 WIB

Laba Semen Indonesia Capai Rp 3,2 Triliun

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk membukukan perolehan laba bersih sebesar Rp 3,2 triliun pada kuartal III 2015. Capaian ini mengalami penurunan 21,6 persen dibanding kan periode sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 4,08 triliun.

Laba usaha SMGR yang dicapai tahun ini juga menurun, yaitu 19,8 per - sen atau mencapai Rp 4,1 triliun. Pada kuartal III tahun lalu, Semen Indonesia mencapai laba usaha sebanyak Rp 5,11 triliun. "Penurunan laba dipengaruhi kenaikan beban pokok sebesar 6,5 persen. Itu di antaranya kenaikan tarif listrik, nilai kurs, dan kenaikan distri - busi," jelas Direktur Utama Semen In - do nesia Suparni dalam jumpa pers di Kantor Semen Indonesia, Jakarta, Kamis (29/10).

Sementara, menurunnya pertumbuhan ekonomi di Semester I 2015 juga berpengaruh terhadap penjualan semen di pasar dalam negeri. Suparni men je laskan penurunan konsumsi semen di level 0,9 persen atau 42,58 juta ton dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 42,99 juta ton. "(Penjualan Semen Indonesia di) Semester I minus 4,7 persen. Kenapa? Secara industri permintaannya menurun. Permintaan skala Industri semen turun 3,9 persen," lanjutnya.

Ia pun membeberkan persaingan turut menjadi faktor menurunnya angka penjualan industri semen plat merah itu. Masuknya beberapa pemain baru, baik global maupun lokal juga ikut berkontribusi menekan harga jual.

Dalam hal ini, volume penjualan konsolidasi Semen Indonesia sampai September tahun ini turun 1,9 persen. Jumlah itu menurun dari periode sama tahun lalu yang sebesar 20,69 juta ton menjadi 20,29 juta ton.

Volume penjualan itu termasuk volume penjualan semen dalam negeri yang mencapai 18,27 juta ton. Ini merupakan penurunan 3,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 18,92 juta ton.

Sementara itu, penjualan ekspor perseroan justru meningkat 47,5 per sen. Tercatat pada kuartal III ini volu me nya mencapai 697,56 ribu ton, sedangkan tahun lalu sebesar 472,92 ribu ton.

Turunnya volume jual pun membuat pendapatan perseroan menjadi ikut menurun. Penurunannya hingga September 2015 sebesar Rp 19,11 triliun atau susut 1,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar Rp 19,35 triliun.

Tidak hanya itu, beban pokok pendapatan pun tercatat makin meningkat pada kuartal III tahun ini. Kenaikannya sampai 6,5 persen atau menjadi Rp 11,6 triliun dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 10,9 triliun. ed: Zaky Al Hamzah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement