Senin 19 Oct 2015 17:38 WIB

Indonesia Lebih Berani Tentukan Sikap Politik Luar Negeri

stadium general di UAI
Foto: UAI
stadium general di UAI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fakultas Hubungan Internasional Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) mengadakan Studium Generale mengenai “Refleksi HUT RI ke-70: Menuju Kemandirian Politik Luar Negeri Indonesia yang Berdaulat dan Berkemajuan”. Studium Generale yang berlangsung Senin (19/10)dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI A.M. Fachir.  Dalam seminar ini juga diadakan Bedah Buku “Dinamika Politik Luar Negeri Indonesia” oleh Nazarudin Nasution.

Dosen Hubungan Internasional UAI Mokhammad Lutfi menyatakan Studium Generale ini diadakan agar seluruh sivitas akademika khususnya mahasiswa memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai politik luar negeri RI khususnya pada era pemerintahan saat ini.

Berbagai peristiwa yang mewarnai perkembangan negara ini membawa Indonesia semakin matang dalam pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan dari politik luar negeri Indonesia. Indonesia sebagai sebuah negara berdaulat juga menjalankan politik luar negeri yang senantiasa berkembang disesuaikan dengan kebutuhan dalam negeri dan perubahan situasi internasional.

Masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Indonesia lebih mengambil keputusan untuk melakukan politik bebas aktif. Artinya, Indonesia dapat dengan tegas mengambil keputusannya sendiri dengan tidak ikut-ikutan membentuk dan bergabung dalam aliansi tertentu. Dengan prinsip begitu, Indonesia tidak memiliki musuh dalam konteks hubungan internasional. Dapat dikatakan pada masa kepemimpian Presiden SBY politik luar negeri Indonesia tergolong aman dengan fondasi bebas aktif. Namun, dibawah kepemimpinan Jokowi, Indonesia lebih berani dalam menentukkan sikap politik luar negerinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement