Ahad 18 Oct 2015 10:00 WIB

Mercedes Pertegas Dominasi

Rep: Frederik Bata/ Red: Fernan Rahadi
Pebalap Mercedes asal Inggris, Lewis Hamilton, mengangkat trofi usai menjuarai balapan Formula 1 seri GP Jepang di Sirkuit Suzuka, Jepang, Ahad (27/9).
Foto: EPA/Diego Azubel
Pebalap Mercedes asal Inggris, Lewis Hamilton, mengangkat trofi usai menjuarai balapan Formula 1 seri GP Jepang di Sirkuit Suzuka, Jepang, Ahad (27/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SOCHI -- Mercedes kian menancapkan taji dalam gelaran formula 1 2015. Pabrikan asal Inggris itu baru saja merebut juara dunia konstruktor.

Pekan lalu,  pembalap Mercedes Lewis Hamilton berhasil manaklukkan sirkuit Sochi Autodrom. Kemenangan Hamilton di Rusia itu bukan saja menjauhkan dirinya dari kejaran para rival, tetapi juga mempertegas dominasi timnya di ajang adu cepat jet darat ini.

Semula kepastian itu urung terjadi. Sebab Nico Rosberg yang adalah rekan Lewis gagal finis. Sehingga secara matematis 25 angka hasil sumbangan Hamilton belum bisa memastikan mereka menjadi kampiun.

Namun, dalam perjalanan, driver Ferrari Kimi Raikkonen mendapatkan penalti sebanyak 30 detik. Raikkonen dianggap bersalah atas peristiwa tabrakan Valtteri Bottas (Williams). Sehingga ia yang secara faktual finis di posisi kelima ditetapkan mengakhiri lomba di urutan kedelapan. Hal ini otomatis menurunkan perolehan angka Ferarri.

Pada akhirnya jumlah 531 poin milik Mercedes tak mungkin terlampau Ferrari. Tim asal Italia itu  baru mengumpulkan 236 angka. Sirkuit Sochi menjadi saksi kedigdayaan Mercedes dalam dua tahun  beruntun.

"Hari yang penuh ketegangan, kami menunggu, pada akhirnya kami dinyatakan telah memenangkan kejuaraan dunia. Wow," demikian pernyataan emosional Direktur Eksekutif Mercedes Toto Wolf dikutip dari situs resmi F1, tengah pekan lalu.

Wolf menyatakan apa yang ditunjukkan timnya adalah hasil kerja keras semua pihak. Sehingga wajar, menurutnya jika kebanggaan tersembul dari awak pabr?ikan yang telah memenangkan 41 race itu. "Tidak ada hal yang mudah dalam olahraga ini. Bukan hanya tentang poin, tetapi pengorbanan dari setiap anggota dalam tim," ujarnya.

Tak hanya Toto yang berkoar, direktur teknis Paddy Lowe juga memberikan reaksi. Lowe sempat merasa aneh karena timnya memastikan diri menjadi kampiun akibat hukuman yang diderita sang rival. Namun, ia bersyukur dalam dua tahun terakhir dominasi Mercedes terus berlanjut.

"Kabar yang fantastis, sebuah cara yang aneh mendapat gelar juara dunia yang kedua," ungkap Lowe.

Pada dasarnya Mercedes amat tangguh musim ini. Dari 15 seri yang sudah digelar, dua pembalap tim tersebut berhasil finis di dua besar dalam delapan kesempatan. Kedigdayaan the Silver Arrows semakin lengkap melihat dominasi Hamilton dalam skala individu.

Dengan menyisakan empat seri lagi, driver asal Inggris unggul 66 poin dari saingan terdekatnya asal Ferrari Sebastian Vettel. Tinggal menunggu waktu Hamilton kembali mengangkat trofi untuk ketiga kali dalam kariernya. Jika itu terjadi, tahun ini benar-benar menjadi milik Mercedes dalam segala hal.

"Saya selalu bermimpi mendapat kesempatan ini. Saya merasa sedang menghadapi tantangan besar," tutur peraih 83 podium itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement