Kamis 15 Oct 2015 18:44 WIB

Kemendikbud Wacanakan Program Pertukaran Kepsek di Wilayah 3T

Rep: c13/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden Joko Widodo (tengah) berdiskusi dengan Mendikbud Anies Baswedan (kedua kanan) didampingi MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi (kedua kiri) saat melepas Guru Garis Depan (GGD) di halaman Istana Negara, Jakarta, Senin (25/5).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo (tengah) berdiskusi dengan Mendikbud Anies Baswedan (kedua kanan) didampingi MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi (kedua kiri) saat melepas Guru Garis Depan (GGD) di halaman Istana Negara, Jakarta, Senin (25/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah mencanagkan program pertukaran kepala sekolah. Program ini akan diperuntukkan pada sekolah-sekolah maju dan berpotensi maju dengan sekolah yang berada di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T).

“Jadi program ini akan diprioritaskan pada dua jenis sekolah,” terang Direktur Pembinaan Tenaga Pendidik (Tendik) Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud, Garti Sri Utami, Kamis (15/10).

Pertama, sekolah yang berada dalam daerah 3T. kedua, sekolah yang nilai Indeks Integritas Ujian Nasional dan UN-nya tinggi. Untuk menjalankan program ini, Kemendikbud mengatakan ini akan dimulai dengan sinkronisasi dengan kepala dinas pendidikan, sekolah dan kepsek yang menjadi mitra. Ia juga menerangkan telah menginformasikan ini ke sejumlah pimpinan daerah 3T.

Sekolah dan kepala sekolah imbas adalah sekolah dan kepsek di wilayah 3T yang kelak mendapatkan pengalaman dari kepsek sekolah pengimbas. Sedangkan sekolah pengimbas merupakan sekolah beserta kepsek yang akan memberikan pengalaman pembelajaran inspiratif untuk sekolah imbas.

Menurut Garti akan ada 1500 kepsek yang  ikut dalam program ini. Sebanyak 750 kepsek berasal dari sekolah imbas dan 750 lainnya dari sekolah pengimbas. Pada awalnya, mereka semua akan dilatih oleh fasilitator. Setelah itu, mereka semua akan saling tukar tempat kegiatan mengajar selama seminggu. Di tahap inilah, kepsek-kepsek tersebut akan saling berbagi satu sama lain di sekolah-sekolah yang telah ditentukan. Program ini, kata Garti, sebenarnya sudah lama dilaksanakan, yakni sejak 2001. Namun untuk target daerah 3T baru pertama kali dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement