Jumat 02 Oct 2015 21:24 WIB

Mahasiswa Unitomo Kembangkan Aplikasi Pelintasan Kereta Api

Kereta api
Foto: Wahyu Putro/Antara
Kereta api

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA-- Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Universitas Dr Soetomo (unitomo) Surabaya mengembangkan aplikasi pemetaan tingkat kerawanan perlintasan kereta api berbasis android.

"Aplikasi pemetaan tingkat kerawanan perlintasan kereta api memanfaatkan perangkat Android sebagai objek penerapan aplikasi peta penunjuk arah seperti Google Maps," kata mahasiswa Jurusan Teknik Informatika unitomo, Litafira Syahadiyanti di Surabaya, Jumat.

Ia mengatakan, aplikasi buatannya dengan google maps bisa dipakai dengan cara yang sama. Bedanya, aplikasi buatannya mampu menunjukkan perlintasan mana saja yang akan dilewati pengendara.

"Tingkat kebahayaan lintasan dan spesifikasi perlintasan ditampilkan dalam aplikasi ini, dan yang paling berbahaya adalah perlintasan yang tidak berpalang pintu dan tidak dijaga pada jam-jam tertentu," tuturnya.

Menurut dia, perlintasan kereta api yang berpalang pintu atau tidak, ada dalam aplikasi ketika pengendara berjarak dua mil dari perlintasan, maka telepon pintar miliknya akan kembali menunjukkan peringatan. Hanya, peringatan itu hanya berbentuk teks, tanpa bunyi dan getaran.

"Jumlah perlintasan kereta api di Surabaya ada 77 titik. Sebanyak 33 titik dari jumlah itu masuk dalam kategori tinggi, alias berbahaya. Sementara sisanya, masuk kategori sedang," ujarnya.

Di kota ini, ia menambahkan hampir tidak ada perlitasan Kereta api yang masuk dalam kategori aman karena intensitas kendaraan yang lewat di perlintasan kereta api di Surabaya tak ada yang sedikit.

"Banyak hal yang masih harus dikembangkan dari aplikasi buatannya. Namun, di luar itu semua, aplikasi itu akan banyak membantu masyarakat yang kurang perhatian terhadap perlintasan itu," paparnya.

Lebih lanjut dia mengungjkapkan, membutuhkan waktu sekitar 4 bulan untuk menyelesaikan aplikasi itu. Waktu cukup lama dibutuhkan karena ia sempat kesusahan mencari referensi.

"Meski aplikasi di Andorid sudah banyak dibuat oleh para mahasiswa, namun menurut dia sangat minim yang berhubungan dengan hal serupa yang dia ciptakan," ungkapnya.

Ia berharap, ke depannya akan memasukkan kreasinya itu dalam wadah penjual aplikasi Android Play Store. Untuk memperbarui data yang termuat di dalamnya, Fira akan bekerja sama dengan PT KAI Daop VIII.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement