Senin 28 Sep 2015 19:17 WIB

Rita Subowo Prihatin Rapat Anggota Istimewa KOI Terhenti

Ketua Umum KOI Rita Subowo menjawab pertanyaan wartawan usai meninggalkan Rapat Anggota Istimewa dan Kongres Istimewa Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, Senin (28/9).
Foto: Republika/ Wihdan
Ketua Umum KOI Rita Subowo menjawab pertanyaan wartawan usai meninggalkan Rapat Anggota Istimewa dan Kongres Istimewa Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, Senin (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Pihak Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengaku prihatin dengan terhentinya Rapat Anggota Istimewa KOI yang salah satu agendanya merevisi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) terkait anggota baru.

Rapat Anggota Istimewa dan Kongres Istimewa KOI yang dihadiri oleh seluruh anggota dan akhirnya terhenti sebelum ada keputusan tersebut digelar di Hotel Peninsula, Jakarta, Senin (28/9).

"Saya prihatin dengan kondisi ini. Perbedaan pendapat dalam sebuah kegiatan itu biasa. Makanya kami berharap jangan sampai kita terpecah," kata Ketua KOI Rita Subowo di Kantor KOI Senayan, Jakarta.

Berdasarkan Rapat Anggota Tahunan (RAT) di Bogor beberapa waktu lalu, ada sembilan calon anggota yang telah disetujui untuk diterima menjadi anggota KOI dengan syarat. Sembilan calon anggota itu di antaranya adalah cabang olahraga cricet, jet ski, kabbadi dan rugby.

Syarat yang harus dipenuhi di antaranya adalah minimal harus mempunyai 10 pengurus provinsi serta menggelar kejurnas. Hanya saja, syarat tersebut tidak bisa terpenuhi sehingga harus melakukan revisi AD/ART agar ke sembilan cabang ini bisa resmi diterima menjadi anggota KOI.

"Seharusnya ini disetujui pada rapat istimewa. Setelah itu disahkan dalam kongres. Tapi anggota tidak setuju," kata Rita Subowo menambahkan.

Dengan adanya permasalahan yang berujung dengan berkumpulnya para anggota KOI membentuk kelompok tersendiri. Bahkan, kelompok yang dimotori oleh mantan Sekjen KOI Timbul Thomas Lubis ini langsung mempersiapkan perangkat untuk menghadapi Kongres KOI, Oktober nanti.

"Kondisi ini kami khawatirkan akan berpengaruh pada atlet. Padahal saat ini dihadapkan dengan beberapa kejuaraan internasional," kata mantan Ketua Umum KONI Pusat itu.

Kongres KOI dengan agenda pemilihan Ketua Umum paling lambat harus dilakukan akhir Oktober. Sebelum kongres berlangsung akan dibentuk tim penjaringan. Hanya saja pihak KOI belum membentuk tim tersebut. Justru kelompok anggota yang telah membentuk tim penjaringan.

"Tim penjaringan diketuai oleh Timbul Thomas Lubis. Tim yang kami bentuk selanjutnya akan kami laporkan ke KOI dan Kemenpora. Khusus untuk ke KOI kami juga sudah siapkan tim negosiasi," kata perwakilan anggota KOI yang merupakan Sekjen Gulat, Dody Iswandi usai melakukan pertemuan di Gedung Serbaguna Senayan.

Dalam rapat di Gedung Serbaguna Senayan, ada beberapa keputusan selain pembentukan tim penjaringan di antaranya adalah terkait dengan pelaksanaan Kongres KOI yang rencananya digelar 17 Oktober. Hanya saja, waktu pelaksanaannya masih akan dinegosiasikan dengan pihak KOI.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement