Senin 28 Sep 2015 00:20 WIB

Perguruan Al-Iman Salurkan Daging Kurban kepada Warga

Para siswa Perguruan Al-Iman menghadiri acara pemotongan hewan kurban sebagai media pembelajaran mengenai hikmah dan tata cara pemotongan hewan kurban, di Citayam, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/8).
Foto: Irwan Kelana/Republika
Para siswa Perguruan Al-Iman menghadiri acara pemotongan hewan kurban sebagai media pembelajaran mengenai hikmah dan tata cara pemotongan hewan kurban, di Citayam, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/8).

REPUBLIKA.CO.ID, CITAYAM – Perguruan Al-Iman menggelar ibadah kurban. daging kurban tersebut disalurkan  kepada warga warga sekitar sekolah tersebut, yakni Citayam, Bogor, Jawa Barat. Lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan jenjang TK, SD dan SMP itu sengaja melibatkan para murid agar hadir dalam dalam pemotongan hewan kurban tersebut.

“Alhamdulillah, pada Idul Adha 1436 H ini, Perguruan Al-Iman berhasil mengumpulkan hewan kurban satu ekor sapi  dan lima ekor kambing.  Daging kurban itu kami salurkan terutama untuk warga Citayam,” kata Ketua Umum Yayasan Peguruan Al-Iman Afrizal Sinaro di sela acara pemotongan hewan kurban di Perguruan Al-Iman, Citayam, Sabtu (26/9).

Acara pemotongan hewan kurban itu dihadiri oleh para guru dan siswa Al-Iman, serta masyarakat dan tokoh masyarakat Citayam. Sebelum pemotongan hewan kurban dilaksanakan, para siswa mendengarkan hikmah kurban dan tatacara pemotongan hewan kurban yang disampaikan oleh salah seorang guru, yakni Mr Oman.

Saat  menyampaikan sambutannya di hadapan para siswa, Afrizal menyebutkan banyak pelajaran yang bisa dipetik dari ibadah kurban. “Pelajaran terpenting adalah tentang ketaatan kepada Allah,” ujar Afrizal.

Ketaatan kepada tersebut, kata Afrizal, ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim maupun anaknya, Nabi  Ismail. “Ketika Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah untuk menyembelih anaknya, maka dia taat. Begitu pula Nabi Ismail, ketika mengetahui ayahnya diperintah Allah untuk menyembelihnya, maka ia pun taat,” tuturnya.

Buah ketaatan ayah dan anak tersebut, lanjut Afrizal, Allah mengganti Ismail dengan seekor kibas yang besar. ‘’Jadi, kalau kita taat menjalankan perintah Allah dan menjauhkan segala larangan Allah, insya Allah kita akan menjadi hamba Allah yang sukses dan bahagia, lahir-batin, dunia-akhirat,” papar Afrizal Sinaro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement