Jumat 11 Sep 2015 09:01 WIB

Cita Rasa Makanan di Rumah Sakit Bantu Pasien Kembali Sehat

Rep: C04/ Red: Winda Destiana Putri
Makanan rumah sakit (Ilustrasi)
Foto: Google
Makanan rumah sakit (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut ketua Yayasan Gizi Kuliner, Tuti Soenardi peningkatan kualitas citarasa di tiap masakan rumah sakit dianggap penting. Pasalnya hal ini bertujuan untuk mengetahui efek peningkatan kualitas citarasa terhadap status kesehatan pasien.

Selain itu hal ini juga bertujuan untuk mendapatkan data jenis makanan rumah sakit pada menu harian, yang dapat ditambahkan bumbu untuk meningkatkan kualitas citarasa.

"Pasien yang makanannya mendapat tambahan bumbu, ternyata mengonsumsi makanan jauh lebih banyak dari pasien yang makanannya tidak mendapatkan penambahan bumbu. Sehingga hal ini berdampak pada pemenuhan protein, karbohidrat, lemak, dan zat gizi mikro yang lebih baik pada pasien yang mendapat perlakuan," kata Tuti.

Akibatnya berat badan pasien dengan perlakuan tersebut mengalami peningkatan, sebaliknya berat badan pasien kontrol justru menurun. Efek positif lainnya menurut Tuti adalah masa rawat pasien dengan perlakuan tersebut terbukti lebih singkat.

"Hasil ini tentu dapat menghemat biaya perawatan di rumah sakit," tambah dia.

Oleh sebab itu Tuti berharap, pihak rumah sakit tetap memilih bahan berkualitas, segar, dan aman. Mereka juga wajib menerapkan persiapan dan pengolahan yang aman, serta mengolah secara tepat sesuai metode dan sistem pengolahan yang benar guna menghasilkan makanan yang kaya akan cita rasa dan aman bagi para pasien.

"Kondisi makanan di rumah sakit telah berkembang sesuai pesan kuliner, namun tetap perlu ditingkatkan. Salah satu caranya adalah dengan berkolaborasi antara ahli diet atau gizi dengan kuliner," imbuh Tuti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement