Kamis 27 Aug 2015 18:00 WIB

Seluk-beluk Si Pelepas Dahaga

Red:

Krisis air di dunia menjadi salah satu masalah yang cukup serius saat ini. Tak jarang banyak negara yang kesulitan mendapatkan air bersih, bahkan untuk kebutuhan minum, termasuk Indonesia.

Sulitnya mendapatkan air bersih ini kini menjadi masalah global. Menurut pakar bioteknologi lingkungan sekaligus pendiri Indonesia Water Institute, Dr Ir Firdaus Ali MSc, suatu saat air bersih akan menjadi suatu barang berharga yang diperebutkan dunia.

Untuk kondisi air di Indonesia saja baru 29 persen masyarakat yang dapat mengakses kebutuhan air bersih melalui pipa-pipa air PDAM. Padahal, target dari pemerintah untuk penyaluran air tersebut mencapai 60 persen.

"Diperkirakan, kondisi kelangkaan air bersih ini diperparah dengan prediksi musim kemarau yang berkepanjangan serta curah hujan yang menurun. Kondisi ini sendiri disebabkan oleh adanya gejala penyimpangan pada suhu permukaan air laut di lautan Pasifik atau yang lebih dikenal dengan fenomena El Nino di Indonesia," jelas Firdaus dalam acara seminar Solusi Air Minum Higienis dan Hemat untuk Keluarga Indonesia yang diselenggarakan oleh PT Unilever Indonesia Tbk, kemarin.

Firdaus juga mengungkapkan, kualitas air minum yang dikonsumsi oleh masyarakat pun bisa dikatakan mengkhawatirkan. Sering kali mereka tidak menyadari bahwa air yang dikonsumsinya dapat tercemar, baik oleh bakteri, virus, limbah, maupun logam berat, yang dapat mengancam kesehatan.

"Saat ini, 97 persen air di Indonesia tidak bisa diolah secara langsung karena kualitasnya yang kurang baik. Butuh bantuan dari intervensi perkembangan pengetahuan dan teknologi guna mengatasi hal tersebut," katanya.

Sementara, menurut guru besar FKM UI Prof dr Umar Fahmi Achmadi MPH PhD, kualitas sumber air minum yang dikonsumsi berpengaruh besar terhadap kualitas kehidupan. Jika kita meminum air yang tidak layak konsumsi, tentu akan mengganggu kesehatan dan dapat mengakibatkan penyakit-penyakit berbahaya.

Apalagi, menurutnya, saat ini semakin banyak bakteri, virus, serta bahan kimia beracun yang dapat terbawa dengan mudahnya oleh air. Semua itu bisa menyebabkan penyakit berbahaya. Sayangnya, kesadaran masyarakat akan hal ini masih sangat rendah dan mereka belum mengetahui betapa pentingnya mengonsumsi air bersih bagi kehidupannya.

"Jika kita mengonsumsi air dengan kualitas buruk, dapat meningkatkan risiko terkena penyakit yang diakibatkan oleh kuman dan bakteri yang ada di dalam air. Penyakit-penyakit tersebut, antara lain, kolera, rotavirus, diare, tifus, sakit kuning, polio, gondokan, dan lainnya," kata Umar.

Bahaya kuman dari dalam air ini, kata dia, telah terungkap melalui penelitian diare rotavirus oleh Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung pada 2010. Penelitian itu mengungkap rotavirus ditularkan melalui air yang tidak higienis dan menimbulkan angka kematian tertinggi pada balita laki-laki.

Karena itulah, Umar mengimbau agar masyarakat harus jeli dalam memastikan kualitas air yang diminumnya. Selain harus higienis, air yang layak konsumsi harus memenuhi syarat, seperti tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak berbakteri. Jika tidak memenuhi syarat tersebut, air tersebut berkualitas buruk dan berbahaya bagi kesehatan.

"Air ibarat tanda sebuah kehidupan, tetapi hubungan air dengan kesehatan itu sangat kompleks. Edukasi dini dan kesadaran masyarakat sangat penting guna mengurangi dampak penyakit akibat konsumsi air yang kualitasnya buruk," kata Umar.

Untuk itulah, PT Unilever Indonesia Tbk berupaya mengedukasi masyarakat agar sadar dalam berperilaku hidup sehat. Hal tersebut disampaikan General Manager Water Business Mona Majid. Menurutnya, air higienis dan bersih merupakan hak warga untuk hidup sehat.

"Air itu tanda kehidupan. Untuk itu, kami mendukung dan menggalangkan kampanye air bersih layak minum bagi masyarakat Indonesia melalui produk-produk unggulan kami," ujar Mona. n c04 ed: dewi mardiani

***

Penyakit Akibat Air Berkualitas Buruk

1. Diare dan Tipus

Penyakit ini merupakan gejala awal dari reaksi perut yang berlawanan dengan bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Salah satu penyebabnya adalah air minum yang tercemar bakteri, virus, dan lain-lain. Selain diare, penyakit lainnya akibat air tercemar ini adalah tipus.

2. Polio

Tak banyak yang tahu jika virus polio awalnya datang dari air Afrika yang kemudian menyebar hingga ke seluruh penjuru dunia. Air yang tercemar virus itu kemudian dikonsumsi dan masuk ke dalam organ pencernaan. Virusnya kemudian menginfeksi saluran usus dan mengakibatkan polio.

3. Gondok

Penyakit ini bisa dikatakan sebagai penyakit endemik, terutama jika air di suatu tempat memiliki kadar mineral yang rendah, sehingga dapat menyebabkan masyarakatnya banyak yang terkena penyakit ini.

4. Filariasis (kaki gajah)

Manusia bisa terjangkit penyakit ini akibat kondisi air di suatu daerah cukup kotor dan nyamuk banyak yang berkembang biak di dalam air tersebut. Larva-larva cacing filaria dibawa oleh nyamuk itu dan bisa masuk ke dalam tubuh manusia jika digigit serangga tersebut. Air kotor juga tempat nyamuk penyebab malaria, demam berdarah, dan chikungunya.

5. Kanker dan kerusakan ginjal

Kedua jenis penyakit tersebut bisa terjadi akibat dampak yang parah akibat mengonsumsi air tak layak minum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement