Sabtu 08 Aug 2015 13:17 WIB

FIBA Sempat Kesulitan Tentukan Tuan Rumah Piala Dunia

Rep: c31/ Red: Didi Purwadi
Horacio Muratore
Foto: EPA/Raul Caro
Horacio Muratore

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Federasi Basket Internasional (FIBA) memberikan hak tuan rumah untuk acara Piala Dunia Basket FIBA 2019 pada Republik Rakyat China. Sebelumnya, ada dua finalis (China dan Filipina) yang menawarkan diri menjadi tuan rumah acara unggulan FIBA ini.

Presiden FIBA, Horacio Muratore mengatakan, ini merupakan keputusan yang sangat sulit karena memiliki dua federasi nasional.

“Dua federasi nasional ini melakukan pekerjaan yang sangat baik, namun hanya ada satu negara tuan rumah untuk acara tahun 2019. Negara yang terpilih adalah China,” ujar Muratore, dilansir dari situs resmi FIBA, Sabtu (8/8).

Dia mengucapkan selamat kepada kedua federasi nasional yang telah bekerja dan membuat tawaran luar biasa. “Ini adalah apa yang kita inginkan, yaitu memilki federasi nasional mengumpulkan tawaran kualitas terbaik untuk menjadi tuan rumah acara andalan kami,” kata Muratore.

FIBA berharap Piala Dunia Basket FIBA 2019 akan menjadi yang pertama dari era baru. Ada 140 tim yang bersaing selama periode kualifikasi 15 bulan berada di antara 32 pertandingan di Cina.

Negeri Tirai Bambu menyerukan kejuaran bergengsi dunia ini akan dimainkan di delapan kota yaitu Beijing, Nanjing, Suzhou, Wuhan, Guangzhou, Shenzhen, Foshan, dan Dongguan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement