Selasa 14 Jul 2015 08:00 WIB

Indonesia Dinilai Terjebak Paradigma Rangking Perguruan Tinggi

Rep: C13/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Natsir.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Natsir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat Pendidikan dari Universitas Gajah Mada (UGM) Darmaningtyas menilai para pengelola Perguruan Tinggi (PT), baik Negeri (PTN) maupun Swasta (PTS) sama-sama terjebak pada paradigma ranking. Terutama, kata dia, rangking yang dibuat oleh lembaga perankingan dunia.

“PT-PT di Indonesia seperti terjebak pandangannya pada perangkingan,” ungkap Darmaningtyas saat dihubungi Republika, Senin (13/7).

Darmaningtyas menganggap pengelola PTN/PTS acapkali gaduh jika terdapat lembaga-lembaga perankingan mengeluarkan daftar universitas dunia. Dalam hal ini, ujar dia, daftar universitas-universitas yang dikategorikan terbaik.

Pada 2015 ini, Darmaningtyas menerangkan terdapat lembaga perankingan, yakni Webometric. Menurutnya, lembaga ini telah merilis hasil perankingannya ihwal universitas-universitas di dunia. Dari 500 PT terkemuka dunia, Darmaningtyas menerangkan, hanya dua PTN di Indonesia yang masuk ke dalam daftar itu. Ia mengungkapkan, dua PT itu yaitu Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Menurut Darmaningtyas, hasil perangkingan tersebut jelas  membuat banyak pihak gelisah. Salah satunya, dia melanjutkan,  Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohammad Natsir. Dia menganggap, pemerintah tampak gelisah dengan adanya informasi itu. Sehingga, dia menambahkan, Menteri Natsir pun berusaha keras mendorong PTN-PTS di Indonesia untuk lebih banyak mendunia.

Darmaningtyas mengungkapkan, perankingan memang telah menjadi paradigma atau pandangan baru dalam pengembangan PTN/PTS di Indonesia. Ia menegaskan, hal ini tanpak semakin menyeruak dalam satu dekade terakhir.

Menurut Darmaningtyas, kebijakan pengembangan pendidikan tinggi itu jelas telah dipengaruhi oleh hasil perankingan tersebut. Misal, kata dia, hasil perangkingan yang dilakukan oleh  Webometric, Times Higher Education dan QS World University Rankings.

Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir mengungkapkan keinginan besarnya perihal Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia. Menurutnya, pihaknya memiliki target tujuh PTN di Indonesia bisa masuk ke dalam daftar 500 Top PT dunia pada 2019.

“Kita memiliki target pada 2019, tujuh PTN di Indonesia bisa masuk ke dalam daftar 500 Top PT terbaik dunia,” ujarnya kepada wartawan, Ahad (28/6).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement