Ahad 21 Jun 2015 00:00 WIB

SD Prestasi Global Dorong Talenta Siswa

Gedung SD Prestasi Global Depok
Foto: Irwan Kelana/Republika
Gedung SD Prestasi Global Depok

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Setelah sembilan tahun mengelola TK Prestasi Global, Yayasan Graha Cendekia, kini juga membuka jenjang pendidikan SD. Namanya SD Prestasi Global, berlokasi di Jalan Palem Nomor 1, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat. Letaknya berdampingan dengan TK Prestasi Global

Mengapa membuka jenjang pendidikan SD? Naba Aji mengatakan, “Karena kita melihat bahwa SD adalah sebenarnya dasar pembentukan karakter seorang manusia,” kata Pembina Yayasan Graha Cendekia Naba Aji Notoseputro kepada Republika di Depok, Sabtu (20/6).

Naba menambahkan, kalau sudah masuk jenjang SMP dan SMA, pembentukan karakter sudah agak sulit. “Dengan pembiasaan-pembiasaan yang baik sejak TK dan SD, anak-anak tersebut diharapkan  mempunya pondasi yang kuat.

 

SD Prestasi Global dibuka mulai tahun ajaran 2015/2016. Menurut  Naba, salah satu ciri khas yang utama dari SD Prestasi Global adalah pembiasaan beribadah. Siswa tanpa perlu disuruh lagi, bila waktu beribadah tiba, maka mereka melakukannya.

Misalnya, pukul 10 siswa tanpa disuruh pun mereka akan melaksanakan shalat Dhuha. Apalagi shalat wajib. "Begitu mendengar adzan, mereka mereka langsung menuju masjid atau mushalla untuk menunaikan shalat fardhu,” ujar Naba.

Pembiasaan lain, kata Naba, adalah tadarus Alquran. “Jam pelajaran dimulai pukul 07.30.  Namun siswa masuk kelas pukul 07.10 untuk melaksanakan tadarus Alquran hingga pukul 07.30,” tuturnya.

Ciri lain SD Prestasi Global adalah mendorong setiap anak untuk mengembangkan bakatnya masing-masing. Misalnya, sains, olahraga, dan seni. “Kami tidak akan memaksa anak untuk menyukai sesuati atau menjadi sesuatu,” ujarnya.

Naba mengaku, pihaknya mempunyai alasan sendiri mengenai hal  tersebut. “Karena kami melihat kondisi di Indonesia, banyak talenta sejak dini tidak dikembangkan. Pendidikan di Indonesia mengarahkan  manusia Indonesia untuk menjadi seragam. Padahal setiap orang menyimpan bakat dan keistimewaan masing-masing dalam dirinya,” papar Naba Aji Notoseputro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement