Rabu 17 Jun 2015 05:30 WIB

Wow! Alpukat Ternyata Bisa Mengobati Leukemia

Rep: C35/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Buah Alpukat (Ilustrasi)
Foto: republika
Buah Alpukat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WATERLOO – Alpukat yang biasanya diyakini baik untuk kulit, ternyata kini diakui ampuh melawan leukimia. Hal itu berdasarkan hasil penelitian terbaru dari Profesor Paul Spagnuolo dari University of Waterloo di Kanada.

Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa dalam alpukat mengandung lipid dari sekelompok molekul alami yang dapat berguna untuk melawan leukemia myeloid akut (AML). AML merupakan salah satu dari jenis kanker darah yang paling umum dialami orang diatas usia 65 tahun.

Berdasarkan Cancer Research terdapat 8.600 jiwa dari seluruh dunia terdiagnosis leukemia setiap tahunnya. 2.600 diantaranya terdiagnosis AML. Dan 90 persen yang terdiagnosis AML dengan usia diatas 65 tahun meninggal dunia dalam lima tahun pertama terdiagnosis.

Dr. Spagnuolo kemudian mengembangkan obat yang berasal dari senyawa yang disebut Avocatin B. Dengan menarget pada sel-sel induk leukimia, mendorong penyakit dan menyerang sumber penyakit tersebut. Temuan tersebut kini telah diterbitkan dalam jurnal onkologi Cancer Research.

“Sel punca benar-benar ampuh untuk mendorong sumber penyakit,” kata Dr. Spagnuolo, “Sel stem yang ada dalam tubuh dapat mengembangkan penyakit, itulah mengapa begitu banyak pasien yang sering kambuh,” katanya melanjutkan, seperti dilansir the Independent, Rabu (17/6).

Ia menambahkan bahwa timnya telah berulang kali menguji pada tingkat molekular keberapa obat yang mereka temukan itu dapat bekerja secara optimal. Selain itu mereka juga butuh menentukan sel-sel induk secara selektif, dan mereka harus meninggalkan sel-sel yang masih sehat dan sedang terluka. Sementara, Avocatin B hanya bersifat menghilangkan sumber AML, tidak beracun ke seluruh tubuh, karena hanya menarget pada sumber penyakit.

Dr. Spagnuolo dan jurusan Farmasi di universitas tersebut telah bekerjasama dengan Pusat Komersialisasi Regenerasi Obat dan mengajukan paten untuk Avocatin B tersebut. Dengan paten yang diminta tersebut tentu pihak Komersialisasi Regenerasi Obat membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengujinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement