Jumat 12 Jun 2015 01:48 WIB

Mendikbud: Jubah Pangeran Diponegoro Perlu Dimodifikasi

Rep: C97/ Red: Julkifli Marbun
Pangeran Diponegoro
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pangeran Diponegoro

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan menyampaikan agar jubah peninggalan Pangeran Diponegoro harus dijaga. Mengingat saat ini, menurutnya, jubah yang disimpan di ruang khusus Museum Diponegoro itu telah memuai dari ukuran aslinya.

"Ini kan sudah membesar karena terus digantung begini. Ke depannya harus dimodifikasi mungkin ya," tuturnya saat ditemui di salah satu museum besar Kota Magelang itu, Kamis (11/6). Sekarang jubah tersebut memiliki tinggi 1,57 m dengan lebar 1,35 m. Menurut keterangan di Museum, saat dipakai jubah hanya sampai menutupi bagian bawah lutut penggunanya. Sehingga dapat diperkirakan tinggi Pangeran Diponegoro hampir dua meter.

Selain jubah, ada pula kursi yang diduduki oleh Pangeran Diponegoro saat menemui Belanda tahun 1820-an, kitab takrib, balai tempat shalat, dan lukisan tentang sang pangeran. Pangeran Diponegoro sendiri adalah pejuang kemerdekaan melawan Belanda dari tahun 1825 sampai 1830.

Dalam kesempatan tersebut Anies menyampaikan, baru-baru ini ada benda pusaka milik Pangeran Diponegoro yang dikembalikan oleh pihak Belanda pada Indonesia.

"Peninggalan itu berupa tongkat. Tingginya sepundak saya. Sekarang ada di Museum Nasional," ujar Anies.

Ia menyampaikan, pemerintah akan melakukan pelestarian budaya dan benda-benda sejarah. Di antaranya dengan merawat peninggalan-peninggalan tersebut agar dapat dinikmati aura semangat perjuangannya oleh anak cucu bangsa Indonesia ke depan.

"Saya mengimbau pada anak-anak dan para siswa untuk berkunjung ke museum. Terutama saat liburan sekolah," ujar Anies.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement