Kamis 11 Jun 2015 13:49 WIB

Lembaga Pendidikan Islam Internasional Penting Atasi Konflik Dunia Islam

Rep: c38/ Red: Damanhuri Zuhri
Slamet Effendi Yusuf
Slamet Effendi Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gagasan lembaga pendidikan Islam internasional telah digulirkan oleh pemerintah. Ketua PBNU, KH. Slamet Effendy Yusuf mengungkapkan pentingnya lembaga pendidikan Islam internasional untuk mengatasi konflik dunia Islam yang makin meluas.

“Itu ide yang bagus dan harus disambut oleh umat Islam. Apalagi itu keputusan sidang kabinet dengan jaminan dana berapapun yang dibutuhkan akan disiapkan,” ujar Slamet Effendy kepada Republika, Kamis (11/6).

Slamet menjelaskan, gagasan itu dilandasi oleh sebuah keprihatinan akan kondisi dunia Islam saat ini. Dunia Islam yang notabene sumber pemikiran Islam, sekarang harus terlibat konflik antarmereka karena perbedaan sekte, firqoh, dan cara pemahaman. 

Terlebih, Slamet melanjutkan, di berbagai tempat konflik itu sudah menjurus pada peperangan. Sejumlah negara mayoritas Muslim di Timur Tengah dan Afrika terkoyak-koyak. 

Kelompok-kelompok berperang atas dasar fanatisme mahzab, perbedaan Syiah-Sunni, serta fanatisme kesukuan dan bangsa.

Ia menambahkan, karena itu harus ada negara mayoritas Muslim yang bisa membangun model pemahaman Islam yang bisa diterima semua pihak. Kemampuan ini sudah ditunjukkan oleh bangsa Indonesia. 

“Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim sudah terbukti bisa membangun kehidupan yang aman dan damai, kehidupan yang memungkinkan orang untuk mengembangkan kebebasan berpikir dan membentuk peradaban,” tambahnya.

Oleh karenanya, tegas Ketua PBNU ini, pemikiran Islam di Indonesia harus dikonsolidasikan, dikembangkan, kemudian didiseminasikan ke seluruh dunia. Institusi yang paling strategis untuk mengambil peranan itu tak lain adalah lembaga pendidikan tinggi atau universitas. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement