Kamis 11 Jun 2015 09:43 WIB

Keseleo? Awas Jangan Asal Urut

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
.
Foto: pixabay
.

REPUBLIKA.CO.ID, Anda sering merasa pegal-pegal? Nyeri punggung, pinggang dan bagian lainnya? Atau Anda pernah mengalami keseleo? Pasti Anda langsung mencari tukang urut. Kalau belum diurut belum sembuh rasanya.

Ahli Rehabilitasi Muskuloskeletal Klinik Flex Free, dr Arif Soemarjono, SpKFR, FACSM, mengatakan masyarakat Indonesia banyak yang masih berobat ke tukang urut atau pengobatan alternatif. Ini karena ketidaktahuan mereka. Padahal jika tidak ditangani dengan benar, nyeri otot, sendi dan tulang bisa berbahaya.

Seperti kasus pasien dokter Arif, ada anak muda usia 25 tahun. Lantaran main futsal ia keseleo. Lalu pasiennya ini pergi ke dukun urut, diurut kemudian dibalut dengan perban. Kemudian diberikan pengobatan herbal. Ternyata setelah dua minggu kakinya malah busuk. Dan harus diamputasi.

Karena itu, berhati-hatilah. Jika keseleo, jangan langsung ke tukang urut. Tapi lakukan PRICE. P yaitu protection, lindungi daerah yang cedera. Kemudian R yaitu resting. Istirahatkan daerah yang cedera. Setelah itu lakukan I yaitu iceing, kompres bagian cedera dengan es. Usai iceing lakukan compression, tekan bagian cedera dengan kompres es. Dan terakhir lakukan elevation.

“Jika tiga sampai empat hari masih bengkak atau sakit, tidak bisa jalan. Langsung pergi ke dokter, jangan diurut. Karena akan merusak jaringan sekitar,” ujarnya kepada wartawan dalam acara Press Conference Launching Klinik Flex Free bertema Rehabilitasi Muskuloskeletal: ”Layanan Holistik Non-Operatif pada Gangguan Otot-Tulang-Sendi” di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Arif menambahkan kalau tukang urut bagian yang sakit akan semakin ditekan. Semakin diuyel-uyel sampai memar. Sebenarnya terapi itu tidak boleh sakit.

Lalu sebenarnya bolehkan orang melakukan urut? Urut boleh saja asalkan jangan memakai tenaga dan jika terpaksa pakai tenaga, ada batasnya. Jangan pula gunakan kayu atau alu. “Jangan pula urut di bagian sendi bagian antara tulang dan tulang, jangan sampai sakit,” sarannya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement